Telepon dimatikan secara sepihak tanpa aba-aba sebelumnya, Andra dengan sikap arogan menekan icon merah di layar ponselnya dan meletakkan benda elektronik itu begitu saja di atas meja. Ia mengembuskan napas panjang, setengah frustasi mengusap wajah yang tampak kusut dengan isi kepalanya yang carut-marut.
Pria itu tidak mengerti dengan Viona, mengapa setelah pengkhianatan yang dilakukannya wanita itu masih sanggup datang lagi dan mencoba menghubungi kembali? Apa yang sebenarnya ia mau?
"Sudah pernah saya katakan padanya, Romi. Jangan hubungi saya lagi, jangan ganggu saya, saya tidak mau dia datang kembali. Tapi lihatlah, sepertinya wanita itu memang tidak bisa diberitahu, dia kembali menelepon saya bahkan dengan nomor baru, dia sampai melakukannya hanya agar aku menjawab teleponnya. Wanita itu sudah paham bahwa nomor lamanya sampai kapan pun tidak akan aku jawab."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com