"Ada apa sih, Andine?!" Andra tiba-tiba muncul di hadapan sang istri dengan raut wajah menahan marah, pria itu melotot dengan mata tertuju tepat ke wajah sang istri, membuat nyali Andine tiba-tiba menciut saat melihat sikap sang suami.
"Y-ya Maaf, Mas. Aku ... cuma mau bicara." Andine menundukkan kepala, ia tak sanggup menyaksikan kemarahan suaminya yang tampak menyeramkan itu.
Memangnya dia salah apa? Andine bertanya-tanya di dalam hatinya. Kenapa Andra bisa semarah ini? Andine memilih diam sambil menundukkan kepala mengamati sepasang kakinya di bawah sana, wanita itu menautkan kedua ibu jari di depan badan dengan jantung berdebar kencang.
Dugaannya sebelumnya ternyata benar, tentang respon dan reaksi lelaki ini akan menanggapi dirinya. Ternyata memang tak jauh beda, tidak meleset begitu saja. Lelaki ini ternyata sudah marah lebih dulu bahkan sebelum ia mengatakan tujuannya untuk datang ke sini.
Dia itu memang sosok lelaki yang tempramen!
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com