"Pak Yoga ada beberapa jadwal yang tertunda dan harus Bapak laksanakan segera," kata Pak Cipto. Saat ini Yoga sudah ada di kantor. Tapi ada sesuatu yang berbeda. Siapa lagi kalau bukan Aidan. Dia sudah duduk manis di sofa ruangan Yoga, dan Aidan masih dengan kondisi takjubnya kepada dunia barunya. Dan itu berhasil membuat kepala Yoga pusing bukan main.
Tadi, sedari Aidan datang ke perusahaannya, Aidan tak menyangka jika sosok semuda Yoga memiliki gedung pencakar langit itu. Terlebih saat dia melihat escalator dan lain sebagainya, dia langsung berteriak kegirangan. Dan yang lebih parahnya lagi, Hardi sekarang meninjau beberapa lokasi proyek, karena takut Aidan akan mempermalukan dirinya saat di lokasi, akhirnya Aidan disuruh untuk di ruang kerja Yoga. Duduk manis di sofa dan mengikuti ke mana pun Yoga pergi. Sementara Yoga bukan tipikal Hardi yang akan sabar dan bisa telaten dalam menemani Aidan ke mana pun dia pergi.
"Pak Yoga,"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com