Begitu Qiao Xingzhi mengatakan ini, ada kepanikan di mata Jiang Xue di sampingnya.
Ternyata dia terlalu meremehkan Jiang Manyun, bahkan bisa merayu Qiao Xingzhi di usia tua!
Jiang Xue sangat marah. Setelah memutuskan untuk naik tahta Nyonya Qiao, selama Jiang Manyun menghilang di depan Qiao Xingzhi, dia masih bisa melupakan masa lalu dan tidak kejam padanya.
Tapi sekarang, Jiang Xue'er merasa tidak bisa.
Memotong rumput untuk menghilangkan akar, kalau tidak, siapa tahu Jiang Manyun, wanita tua ini, memiliki trik licik apa lagi? Bagaimana jika dia menangis di depan Qiao Xingzhi dan berpura-pura lemah untuk merayu Qiao Xingzhi di masa depan?
Harus dikatakan bahwa orang yang rendah tidak terkalahkan.
Jiang Xue telah merebut suami bibinya, tetapi dia malah merasa bahwa tingkah bibinya sangat menakjubkan.
Tapi sekarang, hanya Jiang Xue yang masih berpikir seperti itu dan menganggap Qiao Xingzhi sebagai harta karun.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com