Qiao Mu'er menatap Yue Zheng seperti ini.
Matanya tegas dan tidak menyerah.
Sedangkan mata phoenix biru Yue Zheng terlihat tajam, dingin, dan dalam yang membuat orang tidak bisa melihatnya.
Entah sudah berapa lama mereka berdua menemui jalan buntu seperti ini, tiba-tiba tangan kanan Yue Zheng mencengkram leher belakang Qiao Mu'er dan menekannya ke arahnya.
Pria itu membungkuk dan mencium bibir mungilnya yang sedikit bengkak. Tubuhnya yang tinggi dan tegap menyelimutinya di balik pintu.
Ciuman yang keras, dengan posesif dan kontrol mutlak.
Yue Zheng tidak tahu apa yang ada di dalam hatinya. Dia hanya tahu bahwa dia tidak akan membiarkan Qiao Mu'er melarikan diri seperti ini dan tidak akan membiarkannya menyerah begitu saja.
Ciuman ini semakin dalam, ia dengan terampil membuka gigi gadis itu dan menggigit lidahnya dengan hukuman.
Napas Qiao Mu'er sedikit kacau, dia menekan dorongan untuk mengeluarkan suara.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com