"Xiaoqing, ada bekas ciuman…...di punggungku?" Tang Xinluo berbalik untuk melihat punggungnya sendiri. Namun, dia tidak bisa melihat apa pun dari sudut pandangnya.
Su Qing juga tidak bisa berkata-kata. Sebenarnya, sesaat sebelum Lu Yiyi masuk, dia sudah akan memberitahu Tang Xinluo. Lagi pula, dari kata-kata sahabatnya itu, mereka sedang pisah ranjang. Kalau dia pisah ranjang, bagaimana penjelasan dari bekas ciuman di punggungnya itu? tanyanya dalam hati.
"Xinluo, punggungmu memang ada bekas ciuman. Dan… Dan cukup banyak…" Su Qing tidak pernah melihat bekas ciuman yang seganas itu, sesaat dia juga merasa sedikit malu. Dia menarik Tang Xinluo ke pinggir cermin, lalu menyuruh pelayan toko membawakan cermin lain untuknya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com