Siang itu, untuk pertama kalinya kita beradu tatap. Indah dan gemerlapnya binar matamu. Membuat diriku terpikat akan keindahan-mu.
Aku, yang kala itu hanya bocah ingusan yang wawasannya teramat sangat terbatas; Mungkin masih.
Engkau, insan terindah yang kulirik kala itu. Bahkan masih.
Aku kala itu tengah berniat mengesampingkan rasa;
Kau entah bagaimana, yang pasti kita sama-sama saling menutupi rasa.
hingga untuk pertama kalinya, takdir mendekatkan kita berdua. Di dalam ruang kita bercakap; rasanya bagai sekejap.
Aku ingin kita bisa bercanda dan gurau berdua, tanpa gangguan apapun; Setidaknya, untuk beberapa jam bersama.
Inilah kisah-ku; Yang bahkan tak diduga kita kembali menjadi kita.