webnovel

Tangan yang dipenuhi darah

Sebuah serangan yang tajam mengarah kepada gu Yuwen.

' ku pikir tadinya aku tidak perlu menggunakan qi ku...'

Sebuah Qi hitam mulai menyelimuti tangan Gu Yuwen. Tanpa rasa takut sedikitpun, Gu Yuwen mampu menangkap bilah pedang yang mengarah kepadanya.

" ...?!!?"

Melihat Gu Yuwen yang menangkap pedangnya dengan tangan kosong, Wang fan langsung di selimuti oleh rasa takut dan ketidakpercayaan. Keringat dingin mulai bercucuran di wajahnya.

Gu Yuwen langsung menghancurkan pedangnya. Dan bersamaan dengan membuat Wang fan terjatuh ke tanah.

" Kughh?!!"

Tusukー!

" Aaackkkhh!!!!"

Pedang yang hanya tersisa setengah bilahnya, di tusukan ke tangan Wang fan.

Tusukー!

" Aackkkk!!!!!!??"

Satu lagi, Gu Yuwen menusuk tangan Wang fan dengan pedang yang di gunakan Wang fan.

Tubuh Wang fan terbaring di tanah dengan dua pedang yang menancap di kedua tangannya.

' sial!!? Ini menyakitkan!!!! Bajingan ini!!! Dia gila! Dia sudah gilaa!!!'

Ketakutan serta rasa sakit menghantui dirinya. Dia tidak tau apa yang ingin di lakukan oleh gu Yuwen.

Gu Yuwen melangkah ke badan Wang fan. Lalu, dia mencengkram kerah baju milik Wang fan.

" Le-lepas kan aku!! Baiklah aku minta maaf!! Jadi lepaskan aku! Aku akan memberikan mu uang! Kau bisa meminta berapa pun asalkan kau melepaskan ku!"

Gu Yuwen hanya menatapnya dengan dingin. Dia tak menunjukkan ekspresi apapun.

" Aku ini anak dari keluarga kaya! Aku bisa membayar mu berapapun! Ya, itu benar!! Aku ini dari keluarga ternama! Kalau kau melakukan ku seperti ini, keluarga ku tidak akan tinggal diam! Jadi kau harー"

Punchー!

Dengan pukulan yang tak menggunakan qi, Gu Yuwen memukul tepat di wajahnya Wang fan.

" ..Siapa peduli, bangs*t"

Punch, punch, punch, punchー

Pukulan demi pukulan di lancarkan kepada Wang fan. Gu Yuwen tidak memberikan kesempatan untuk berbicara kepada Wang fan.

Setiap dari pukulan begitu keras dan membuat luka di wajah Wang fan. Darah yang keluar membuat kepalan tangan gu Yuwen dipenuhi oleh darah. Setiap darah yang keluar berceceran kemana-kemana.

Gu Yuwen terus memukuli wajah Wang fan cukup lama. Dan sekarang, wajah Wang fan sudah tidak di kenali lagi. Wajahnya di penuhi oleh darah dan akan sulit seseorang untuk mengenalinya.

Tak mau berlama-lama, Gu Yuwen langsung mengambil kantong penyimpanan milik ketiga orang itu.

Sebuah notifikasi langsung muncul dihadapannya.

[ Selamat anda telah menyelesaikan misi untuk pertama kalinya!]

[ Anda mendapatkan 100 poin!]

[ Anda telah memenuhi syarat tersembunyi!]

[ Syarat tersembunyi : membuat karakter Wang fan berada di ambang hidup dan mati!

Anda menerima hadiah tambahan! Anda mendapatkan satu skill serangan!]

[ Anda mendapatkan skill : Judgment blow ]

Itu membuatnya sedikit senang. Meskipun dia telah menyelesaikan misinya, tapi dia tau kalau misi ini hanya permulaan saja. Gu Yuwen yakin, kedepannya dia akan mendapatkan misi dengan hadiah lebih dari dari ini.

" Kau sengaja ku buat tidak mati. Hidup dan teruslah berusaha untuk membenciku... "

Seringai mengerikan diperlihatkannya sebelum Gu Yuwen meninggalkan Wang fan yang terlihat sekarat di sana.

Bukan tanpa alasan Gu Yuwen membiarkan Wang fan tetap hidup. Entah seperti apa rencana yang di buat Gu Yuwen untuknya, tapi itu pasti berkaitan dengan keuntungannya sendiri.

***

Di sebuah kereta pengangkut barang. Di sana Gu Yuwen sedang duduk dengan semua barang yang beragam macamnya.

Beberapa saat yang lalu, dia berencana untuk pergi ke sekte rain clouds dengan tranportasi umum. Tapi, dia telah kehabisan kereta kudanya. Alhasil mau tak mau, dia harus ikut dengan kereta pengangkut barang.

" Anak muda, apa kau akan mendaftar di salah satu sekte besar itu...?"

Seorang kusir yang sudah terlihat tua, berbicara kepada Gu Yuwen. Dia seorang pria tua dengan rambut yang sudah beruban.

" ...Begitu lah."

" Hoho... Menjadi muda memang menyenangkan ya.... Tapi, untuk perjalanan ke wilayah starclouds akan memakan waktu sekitar 1 bulan karena ini kereta pengangkut barang... Dan pendaftarannya akan di mulai dalam waktu 2 Minggu... Meskipun kamu telah membayar ku dengan banyak, tapi aku tidak bisa lebih cepat lagi.."

Kakek tua itu terlihat merasa bersalah dengan itu. Tapi, dia tau dia tak bisa apa-apa, soalnya barang angkutan lebih penting baginya. Dia tau, kalau saja dia tak mengangkut barang mungkin keretanya akan sampai tepat waktu.

Gu Yuwen yang mendengar itu, dia hanya diam. Dia sudah tau akan hal itu. Sedari tadi, dia hanya memikirkan untuk bisa tepat waktu ke sana.

" Haa.... Maaf kan aku. Aku menjadi kasian kepada mu nak. Ku pikir kamu akan terlambat untuk pendaftarannya..."

Kakek itu, menjadi merasa lebih tak enak. Dia melihat kebelakang kepada gu Yuwen yang tidak menunjukkan ekspresi apapun.

Wajah dingin yang tak menunjukkan emosi apapun itu, membuat kakek tua itu menghela nafas. Dia tak tau, siapa Gu Yuwen itu. Dari penampilannya, anak muda yang dibawanya itu terlihat seperti seorang tuan muda dari keluarga besar. Tapi itu membuatnya bingung, kenapa seseorang dengan penampilan seperti Gu Yuwen tidak di kenal oleh banyak orang.

' semisal, anak muda itu bukan dari keluarga besar, mungkin aku akan menjodohkannya dengan satu-satunya cucu ku...'

Kakek tua itu sedikit membayangkan tentang itu. Sambil mengendarai kereta kudanya.

Dalam perjalan itu, kakek tua itu selalu menceritakan suatu hal agar Gu Yuwen tidak merasa bosan. Dia sebenarnya tidak tau, bagaimana cara untuk menghibur seorang penumpang. Dia hanya berusaha untuk menutupi rasa bersalahnya, dengan membuat Gu Yuwen merasa terhibur.