webnovel

Kecemburuan

Para bandit yang tersisa, langsung melarikan diri dengan terbirit-birit. Mereka tak mungkin melawan orang yang tak bisa dilawan.

" Sialan! Mau kemana kalian!!"

" Berhenti."

Mo Heng dan yang lainnya ingin mengejar tapi itu langsung dihentikan oleh omongan Gu Yuwen.

" Kita harus mengejarnya! Ini adalah kesempatan kita untuk membunuh mereka! Kalau mereka dibiarkan terus, pasti akan ada korban lain seperti kita ini!"

"...."

Gu Yuwen sedikit terdiam dengan perkataan mo Heng. Dia berjalan mendekatinya tanpa menunjukkan ekspresi apapun.

' ... Sialan. Apa-apaan dia ini. Kenapa juga dia memikirkan orang lain? Yang tak mungkin dia kenal dan lihat. Sungguh tak berguna. Aku harus menghentikannya. Aku harus cepat pergi ke sekte itu..'

" Tak perlu. Sebaiknya, kita cepat pergi dari sini. Mereka bilang, mereka akan memanggil pemimpinnya. Jadi lebih baik, kita harus pergi meninggalkan tempat ini."

" Apa?! Meskipun kau sudah menyelamatkannya kami, tapi kau tak bisa memerintah kami! Ini adalah kesempatan untuk menyelamatkan lebih banyak orang! Dengan terbunuhnya mereka, tidak akan ada lagi orang yang terbunuh oleh mereka!"

" ...Hah?"

Gu Yuwen tidak percaya dengan perkataan mo Heng. Tadi saja, mereka sangat kewalahan menghadapi para banditnya. Dan sekarang dia malah ingin membunuh mereka yang akan memanggil pemimpinnya.

Tujuan tanpa pikir panjang adalah sesuatu yang sangat bodoh.

" ...haha.. lucu sekali. Kau tadi sangat kewalahan melawan mereka dan bahkan tidak bisa membunuh satupun. Dan sekarang, kau masih ingin mengejar mereka..?"

Mo Heng terkejut dengan perkataan Gu Yuwen. Perkataannya sungguh benar dan itu membuat dirinya tak bisa membalas perkataannya.

" S-sudah... Sebaiknya, ayo kita pergi sekarang. Benar kata orang ini, kita harus cepat pergi di sini sebelum mereka datang lagi. "

Mun zue berbicara dengan canggung. Dia tak tau harus memihak ke siapa.

Semua penjaga di sana langsung menuruti perkataan Mun zue. Mereka tak mungkin untuk melawan perintah dari atasannya.

" Terimakasih karena telah menyelamatkan kami! Aku sungguh berterimakasih. Kalau tidak ada anda, aku tidak tau apa yang akan terjadi kepada ku..."

Mun zue berbicara kepada Gu Yuwen. Perkataannya cukup jelas tapi dia entah kenapa pipinya sedikit merah. Setiap kali dia menatap Gu Yuwen, matanya begitu berseri-seri.

" Tidak apa. Aku tadi hanya kebetulan lewat saja."

" Meskipun anda telah menyematkan kami, tapi saya sebagai atasan mereka tidak tau harus dengan apa membalas anda... Kalau anda memiliki sesuatu yang dibutuhkan, tolong katakanlah."

" Hmm... Baiklah. Kalau begitu, apa aku boleh ikut dengan kalian? Sepertinya tujuan kereta mu sama dengan tempat yang ingin ku tuju."

" Ehh.. hanya itu? Baiklah kalau begitu..."

Mun zue sedikit tak menyangka dengan itu. Harga nyawanya lebih mahal dari pada ikut menumpang saja. Tapi sekarang dia mulai yakin, kalau orang yang menyelamatkannya adalah orang baik.

Penampilan dari ujung kepala sampai ke ujung kakinya begitu sempurna. Ditambah dengan kepribadian yang luar biasa. Entah kenapa, bunga-bunga dihatinya mulai tumbuh ketika melihat Gu Yuwen.

' gadis ini...'

Mo Heng berdiri tak jauh dari mereka, dia melihat kalau tatapan serta gaya berbicara Mun zue, berbeda dari biasanya. Dan itu membuat dirinya sedikit kesal melihatnya.

" Tak bisa. Kau tak bisa ikut. Kami sudah tak memiliki kuda lain. Jadi, kau sebaiknya pergilah sendiri."

" Apa? Apa-apaan kau ini mo Heng?! Dia sudah menyelamatkannya kita! Tapi, kenapa kau bersikap seperti ini!?..."

Mun zue dan mo Heng mulai sedikit berdebat dengan itu. Gaya bicara serta ekspresi wajah Mun zue berubah. Dia menjadi lebih tegas dengan suara yang tinggi.

' hmm... Heee... Begitu ya. Sepertinya, mereka berdua adalah seorang teman. Dan dilihat dari manapun, seperti orang bernama mo Heng itu memiliki perasaan kepada gadis ini. Dan dia cemburu...'

Gu Yuwen hanya diam di sana. Dia tak perlu untuk ikut berdebat karena dia tau, pada akhirnya dia tetap akan dibolehkan untuk menumpang.

Seberapa baik pun hubungan mereka, mereka tetaplah tuan dan penjaga.

Notifikasi langsung muncul di hadapan Gu Yuwen.

[ Misi baru terpicu!]

' ohh... Ini dia..'

[ Misi : hancurkan perasaan yang dimiliki oleh karakter mo Heng! Dan buatlah dia semenderita mungkin!

Hadiah akan tergantung seberapa menderitanya perasaan dari karakter mo Heng!]

' hancurkan perasaan...'

Gu Yuwen sedikit terkejut dengan itu. Tapi dia langsung bisa menerimanya. Dia hanya tak menyangka karena misinya bisa berkaitan juga dengan suatu perasaan seseorang.

Pandangan Gu Yuwen melihat kepada mereka yang sedang berdebat itu. Dia lalu sedikit tersenyum.

' sepertinya ini akan lebih mudah. Tidak, tapi dari awal ini memang mudah... Hanya saja, harus sampai mana ku hancurkan perasaannya... Hehe...'

Beberapa menit berlalu, dan perdebatan diantara keduanya selesai. Dan ya, Gu Yuwen tetap di perbolehkan untuk ikut.

" Hmmp! Aku akan memberikan tumpangan kepadanya. Tuan ini, akan duduk bersama dengan ku di kereta! Jangan membantah ku lagi! Dan ingatlah posisi mu saat ini!"

Itu sedikit menyakitkan. Tapi memang itu lah faktanya. Mo Heng tak bisa membantahnya, dia saat ini hanya berdiri sebagai penjaga Mun zue saja.

Mo Heng mulai menatap tajam kepada gu Yuwen. Tatapan yang diberikannya sudah jelas kalau dia mulai membenci Gu Yuwen.

[ Anda mendapatkan 50 poin kebencian.]

Gu Yuwen malah sedikit senang karena dia telah dibenci. Dia jadi tak sabar, untuk lebih dibenci oleh mo Heng.

Semua orang di sana mulai menaiki kudanya serta keretanya. Setelah memastikan tidak ada lagi yang tertinggal mereka mulai berjalan.