webnovel

Dicampakkan

" Yuwen... Itu nama yang indah!"

" Dia sekarang anggota keluarga Li! Li Yuwen! Berita tentang kelahirannya akan terdengar oleh setiap anggota keluarga Li yang agung!"

Bayi yang baru lahir itu, memiliki harapan yang tinggi dari berbagai orang.

Semua orang akan menantikan tentang pertumbuhannya. Akan seperti apa bayi itu tumbuh? Apa dia akan seperti ayahnya yang begitu berbakat dalam hal kultivasi atau seperti ibunya yang memiliki ribuan teknik bertempur kelas atas?.

Semua orang bener-bener berharap begitu besar kepada bayi itu.

Tapi mereka tidak menyangka, harapan yang tinggi itu malah membuat kekecewaan yang besar bagi mereka.

7 tahun berlalu.

Li Yuwen yang kecil tumbuh seperti anak pada umumnya. Tapi dia sedikit berbeda dari anak normal.

Anak normal ketika mereka menginjak usia 6 tahun, mereka sudah bisa menyerap Qi di sekitarnya. Dan itu hal normal bila seorang anak berusia 6 tahun melakukan penyerapan Qi.

Tapi anehnya, Li Yuwen kecil tidak bisa menyerap Qi di sekitarnya.

" Anak mu terkena penyakit Qi. Dia tidak akan bisa berkultivasi seumur hidupnya. Merdiannya lumpuh dan dantiannya rusak. Mustahil untuk menyerap Qi. Dia tak mungkin menjadi seorang kultivator"

Itu adalah perkataan dari seorang dokter perawat.

Mengetahui kalau Li Yuwen tidak bisa berkultivasi, membuat semua orang di keluarga Li sangat kecewa kepadanya. Harapan yang begitu tinggi itu hancur dengan sangat berantakan.

Sejak dia diketahui tidak akan bisa berkultivasi, Li Yuwen mulai di jauhi oleh semua orang.

Tapi anehnya, Li Yuwen tidak merasakan sedih sedikit pun. Entah kenapa, dia tidak tau apa itu rasa sedih.

Meskipun semua orang termasuk keluarganya menjauhinya dan selalu menjelekkannya, Li Yuwen kecil tidak pernah menunjukkan menanggapi apapun tentang itu.

Dia selalu terdiam dengan ekspresi yang sama. Ekspresi nya yang begitu datar dan sorot matanya yang terlihat seperti ikan mati, Li Yuwen mulai dijuluki "si tanpa emosi".

Bahkan orang dewasa pun kebingungan dengan perilaku Li Yuwen. Mereka mengira kalau Li Yuwen hanyalah boneka yang memiliki jiwa.

Tapi semua orang tau, ada satu kelebihan yang di miliki oleh Li Yuwen. Suatu kelebihan yang tidak di miliki oleh anak seumurannya dan bahkan oleh orang-orang dewasa. Satu-satunya kelebihan Li Yuwen adalah wajahnya.

Meskipun Li Yuwen masih berumur 7 tahun tapi dia sudah memiliki rupa yang begitu tampan. Dengan kulit yang terlihat sehalus giok dan rambut hitam yang seindah permata. Serta mata yang memiliki warna hitam pekat.

Kelebihannya itu bahkan di sebut sebagai keajaiban surga. Dan itu sangat membuat setiap pria yang melihatnya merasa iri. Karena, setampan apapun mereka, mereka tidak akan menyamai ketampanan yang dimiliki Li Yuwen.

" Oi! Berhenti!"

Beberapa bocah terlihat menghentikan Li Yuwen yang sedang berjalan.

Mendengar kalau ada orang yang m nyuruhnya berhenti, Li Yuwen menghentikan langkahnya dan dia berbalik arah untuk melihat siapa yang memanggilnya itu.

Yang dilihatnya, hanya 3 bocah yang sedikit lebih tua darinya. Mereka berjalan menghampiri Li Yuwen.

" Hey, sampah. Kenapa kau malah keluar dari kediaman mu! Kau ini hanya mempermalukan nama keluarga tau! Jadi, diam lah di dalam rumah reyot mu itu!"

Sambil berbicara dengan ekspresi kesal, bocah itu mendorong sedikit tubuh Li Yuwen.

Li Yuwen hanya terdiam. Sejak orang-orang tau kalau dirinya tidak bisa berkultivasi, dia sudah sering mendapatkan perilaku seperti ini dari anak sebayanya.

Li Yuwen tau siapa bocah itu, bocah itu adalah anggota keluarga Li juga. Dia adalah sepupunya yang lebih tua 2 tahun darinya. Tentunya, Li Yuwen juga mengingat namanya. Dia adalah Li Huang, bocah sombong yang selalu mencari masalah dengannya.

" Sebagai anggota keluarga Li, aku akan menghukum anggota keluarga yang tidak menuruti aturan keluarga. Dan kau telah melanggar aturan keluarga, dimana seorang aib keluarga tidak boleh meninggalkan kediaman!"

Itu cukup aneh baginya. Li Yuwen tidak pernah tau ada aturan seperti itu. Walaupun itu sedikit membingungkan, tapi dia langsung tau maksud dari tindakan Li Huang.

Li Huang menyeringai. Dia mengepalkan tangannya dengan erat dan mengambil jarak tinjunya.

" Terima ini sialan! Haaaaー!!"

Sebuah pukulan melayang kepada Li Yuwen. Walaupun dia tidak memiliki basis kultivasi tapi entah kenapa, pukulan itu terlihat lambat di matanya.

Ketika pukulan itu ingin menyentuh wajahnya, tiba-tiba saja suatu insting di otaknya terpicu.

Menghindarー

Li Yuwen berhasil menghindari pukulan itu dengan teknik weaving dari tinju. Insting yang terpicu itu masih berlanjut di otaknya.

Tanpa pikir panjang, sebuah tinju hook di arahkan tepat ke dagu Li Huang.

Bang!

" Ghaaaackkk!!!??!!"

Pandangannya langsung kabur dan hal terakhir yang di lihatnya adalah ekspresi datar dari Li Yuwen. Li Huang terjatuh dan pingsan begitu saja.

2 bocah lainnya sangat tercengang dengan itu. Mereka tidak menyangka kalau Li Huang akan kalah hanya dengan satu pukulan. Dan yang lebih mencengangkan lagi adalah dia kalah dari orang yang tidak berkultivasi.

" Sial! Awas saja kau! Kami akan melaporkan ini ke tetua hu!"

" Ya! Kami akan membalas mu nanti!"

Mereka membawa Li Huang yang tidak sadarkan diri. Dengan cepat mereka pergi meninggalkan Li Yuwen.

Li Yuwen sedikit bersyukur karena di sana tidak ada orang yang lewat dan tidak menimbulkan keributan lainnya. Tapi dia merasa heran dengan insting yang terpicu itu. Dia tidak tau apa itu, dia juga tidak tau jenis bela diri apa itu.

Sambil mencengkram-cengkramkan tangannya, Li Yuwen pergi meninggalkan tempat itu.

Beberapa menit berjalan, dia tiba di kediaman keluarga Li. Hal pertama yang menyambut adalah seorang pria yang sudah agak tua. Dia memiliki tubuh kurus dengan jenggot yang panjang.

Li Yuwen tau siapa orang itu. Dia adalah tetua hu dan ayah dari Li Huang.

Tampar!

Sebuah tamparan yang tidak bisa dilihat oleh Li Yuwen. Li Yuwen sangat terkejut menerima tamparan itu. Tapi anehnya, dia tak menunjukkan ekspresi apapun.

" Itu harga yang kecil karena telah membuat huang'er pingsan. Aku tidak tau bagaimana kau membuatnya pingsan. Padahal dia sudah berada di Qi formation tahap 8 dan kau ini hanya orang yang lebih buruk dari orang biasa..."

Dia sedikit jongkok untuk menyamai ketinggian dari Li Yuwen.

" Yah.. apapun itu tidak masalah. Kau tetaplah membuatnya terluka... Kalau... Kalau saja kau bukan anak patriak, aku sudah membunuh mu sekarang juga! Meskipun patriak sudah tidak memperdulikan mu, tapi tetap saja kau ini anak nya..."

Mukanya begitu kusam. Dengan mata yang melotot, Li hu menahan amarahnya yang begitu besar.

Li Yuwen hanya bisa terdiam. Dia lagi-lagi tidak menunjukkan ekspresi apapun. Dia tidak terlihat takut sedikitpun. Matanya yang kosong menatap lurus kepada Li hu.

" Cih sialan... Ini peringkat dari ku. Kalau kau tak ingin mati, jangan pernah menyentuh huang'er."