webnovel

tak berdaya

"bapak "kata ibet lirih berlari kearah paksadan yang sedang mencangkul .

pak sakdan merentangkan tangannya memeluk anak satu satunya

"ibu mu minta cerai setelah aku sakit" kata pak sakdan.

sekarang bapak baru sadar, kemarin kemarin ketika lagi jaya selalu dibela terus" kata ibet.

"sekarang bapak kapok nikah lagi lebih baik hidup sendiri "kata pak Sakdan.

"nikah apa lagi yang dipikirkan, tak ada yang mau sama orang sakit .nasi sudah jadi Bubur "kata ibet tapi tak diucapkan nya dia ingat pesan BI Salamah.

"sudah lah pak mungkin jalan nya sudah begini sekarang bapak fokus ke pengobatan saja soal biaya jangan bapak pikirkan biar aku yang tanggung" kata ibet membesarkan hati ayahnya.

"bagaimana cucuku sudah lahir belum" kata pak Sakdan ingat istri ibet lagi hamil.

"itu masih diperut belum lahir" kata ibet ketika ramiati dan raka datang menghampiri mereka.

kemudian ramiati Salim dan mencium tangan mertua nya itu.

"ayo Salim sama kakek" kata ibet.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com