webnovel

19. Fia

Hari ini suasana hati al lebih baik dari biasanya,justru itu malah membuat teman-temannya bingung.Kemarin ia seperti mayat hidup dan sekarang ia seperti ibu peri yang selalu bahagia.

******

Hari ini ada pelajaran sejarah di kelas al,pelajaran yang selalu membuat al bosan.Tapi tak berapa lama rasa bosannya hilang.Karna ia melihat tya muncul tepat di depan papan tulis.Wajahnya berseri-seri,ia melambaikan tangannya pada al,dan al pun membalasnya.

"Lu dadah ke siapa al?" tanya putra yang duduk di sebelahnya.

"Tya" jawab al jujur.Putra yang mendengar ucapan al hanya bisa bergidik ngeri,mungkin temannya ini memang sudah gila.

Tiba-tiba al tertawa,memang tidak kencang tapi tawanya mampu membuat six team terheran-heran.pasalnya apa yang teman-teman lihat,dan apa yang al lihat jauh berbeda.Jika saat ini al sedang tertawa karna tya sedang menjahili guru sejarah mereka.Mulai dari memainkan kerudungnya,menggelitik kakinya,sampai tya mengambil pulpen nya,membuat bu yuni (guru sejarah kami) terheran-heran.Bahkan tya sampai bergelayut manja di pundak bu yuni,membuat wanita paruh baya itu seperti keberatan.

Sedangkan teman-teman al melihatnya seperti orang gila,yang sedari tadi tertawa tapi tak tau apa yang lucu.

***

"Kamu ngapain kesini?" tanya al.Saat ini mereka berdua sedang ada di 'TB'.Tya sendiri yang meminta al untuk datang kesini.Mungkin karna tya tak ingin teman-teman al tau.

"Hari ini aku mau selametin fia dari jurang kesedihan yang mendalam" ucap tya puitis.

Tiba-tiba tya menepuk pundak al,"aku kemarin ke rumah fia,dia nangis kayaknya sedih banget.Emang nya si Niko kemana?" tanya tya,al hanya menghela nafas pelan.Ia lalu menceritakan permasalahan yang dialami fia.

Dari pesta mereka sampai saat ini.Dari niko yang mulai sibuk sendiri sampai fia yang harus kehilangan tya.

"Hm....jadi gitu" tya bergumam setelah mendengar cerita dari al.

"Kalo gitu sih masalahnya ada di nikonya" lanjutnya

"Terus?" tanya al

"Yosh! Kita harus nemuin niko dulu" usul tya.Lalu Tya dan al pergi menemui niko.Mereka kembali ke kelas,dan kebetulan niko sedang ada di pojok kelas.Ia sedang serius dengan hp-nya.

"Oy" sapa al.Niko langsung menaikkan wajahnya dan menatap al dengan wajah kebingungan.Al menengok ke arah tya,yang berdiri tepat di sampingnya.mata al bergerak ke kanan dan ke kiri.wajahnya seolah bertanya "gimana lagi?" sedangkan tya juga berusaha menjawab wajah kebingungan al.Tapi al tetap tidak mengerti.Niko yang melihat al seperti itu lantas bingung karna di samping al tak ada siapa-siapa.Tya jengah,ia memutar bola matanya dan langsung duduk tepat di samping al,ia lalu membisikkan kata-kata yang harus di lontar kan al.

"Lu masih marah sama fia?" tanya al.Niko hanya mengangguk pasrah.Tya lalu membisikkan lagi

"emang kenapa sih kok lu bisa marah" lanjut al.Niko menghela nafas panjang.

"Sebenernya gini,Jadi gua itu pengen kasih Hadiah buat fia.Akhirnya gua chat temen gua,emang sih cewek tapi cuma buat konsultasi doang.Gua cuma tanya ke dia kado yang cocok buat fia kira-kira apa.Tapi fianya justru marah.Gua telfon gak diangkat,gua chat juga gak dibales.Jadi gua bingung harus gimana" tya dan al hanya bisa diam,terpaku mendengar cerita Niko.Jadi cuma salah paham.Batin tya.Tya langsung membisikkan al.

"Lu gak mau nemuin dia" Niko hanya bisa menunduk mendengar pertanyaan al

"Gua gak berani" ucap niko pelan,nyaris berbisik.

"Kenapa gak berani? Lu mau ngebiarin dia nangis seharian gitu? Dasar COWOK LEMAH! ayo dong,gua berharap sama lu.Gua gak mau liat temen gua nangis.AYO DONG NIKO!" teriak tya menggebu-gebu.Al hanya bisa tersenyum menahan tawa.Karna ia tau si niko juga tak akan bisa mendengar tya,jadi al mengucap ulang kalimat tya.

kali ini Niko yang diam terpaku akibat kalimat al.Lagi pula sejak kapan temannya ini jadi peduli pada orang lain?.Tapi apapun itu perkataan al ada benarnya juga.Dia gak seharusnya jadi cowok pengecut.Dan satu lagi! Ini harus diselesaikan.

"Iya lu bener" Ucap niko sambil tersenyum.Begitu pula al dan tya yang mendengar nya.