"Shazia!" panggil Bryan dari persimpangan jalan.
Shazia langsung berhenti dan menoleh ke belakang. Wajah Shazia tampak memerah karena terkena sinar matahari pagi yang begitu terik. Bryan pun langsung berlari dan menarik tangan Shazia. Shazia hanya diam dan menuruti setiap perintah dari Bryan.
"Masuk ke dalam mobilku, aku akan mengajakmu makan. Jangan menolak apalagi membantah perkataan ku ini, ya!" seru Bryan seraya membukakan pintu mobilnya untuk Shazia. "Cepat masuk ke dalam," titah Bryan.
Shazia langsung masuk ke dalam mobil. Kedua matanya langsung terfokus kepada arah Bryan yang melintasi depan mobil. Setelah Bryan masuk ke dalam mobil. Shazia langsung memeluk Bryan sembari menangis. Bryan pun membalas pelukan Shazia dan tangannya sudah mengelus lembut pucuk kepala Shazia.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com