webnovel

Pelayan Pemberontak

"Harshad berkali-kali menghubungiku, Kak. Apa yang harus aku lakukan?" tanya Shazia yang sudah merasa bingung.

"Abaikan saja. Kalau bisa jangan angkat sampai beberapa hari ke depan. Lelaki itu memang harus diberi peringatan, Adik!" gerutu Bryan dengan tangan yang masih fokus menyetir.

Setelah sampai di rumah, Shazia dan Bryan masing-masing langsung masuk ke dalam kamar. Ponsel yang terus berdering dan bergetar membuat wanita  bermata biru itu merasa terganggu. Ia pun akhirnya mengangkat panggilan dari Harshad. Lelaki itu langsung menjelaskan semua kejadian tadi. Namun. Shazia enggan merespon dan mengatakan kepada lelaki itu bahwa ia sedang tidak mau membahas apapun. Wanita itu pun langsung mengakhiri panggilan dan mematikan ponselnya.

"Argh! Memang sangat pusing menjadi seorang Shazia si wanita paling populer sejagat raya," ledek wanita itu kepada dirinya sendiri.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com