"Intinya menurutku, mungkin kamu memang sudah ditakdirkan untuk tinggal di kamar yang katanya angker ini, karena hati kamu baik dan pikiran kamu terbuka sehingga bisa menyikapi mereka dengan baik dan netral. Karena kamu nggak berprasangka buruk terhadap mereka, makanya mereka baik sama kamu. Mungkin seperti itu," jelas Mimi.
Ann menatap Mimi sejenak dan kemudian tersenyum.
"Kak Mimi memang pintar yah," komentarnya, "bisa bikin aku tenang dan nyaman."
Mimi tersenyum dan mengulurkan tangan untuk mengacak rambut Ann dengan lembut.
"Syukurlah kalau kamu merasa tenang dan nyaman, itu berarti nggak sia-sia aku nginap sampai dua malam di sini," kata Mimi.
"Malah aku maunya Kak Mimi tinggal di sini aja terus nemenin aku," ucap Ann sedikit cemberut.
Mimi tertawa. "Mana bisa," ujarnya, "nanti kalau kelamaan aku bisa discharge mahal nih sama Bu Sri buat bayar listrik dan airnya."
"Huuuh …." keluh Ann yang tak tahu harus berkata apa lagi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com