Andre mengatur pernafasan, ia mengumpulkan energi magis tepat di tenggorokannya. Ia sudah tak mau lagi berlama-lama terjebak di sini.
"AAAAAAAAAAARRRGHHHHH!!!! BERHENTI MELEDAKKAN TEMPAT INI!!!"
Swushh
BRAAAKK
WUSHHH
Bukan hanya asap hitam pekat itu saja yang langsung menghilang dari sana. Tapi juga semua reruntuhan yang langsung berterbangan dan menepi ke tepi ruangan. Seluruh bagian tempatvyang ada di sekitar Andre menjadi bersih seakan tak ada apa-apa. Hanya lantainya saja yang retak. Itupun sebagian juga disebabkan oleh teriakan Andre.
"Astaga, telinga ku."
Terdengar rintihan dari orang-orang di sana. Tidak, mereka tidak merintih karena terkena hantaman benda-benda keras ataupun terkena serangan lawan. Tapi mereka merintih karena telinga mereka yang berdarah akibat suara Andre.
'Maaf membuat telinga kalian sakit. Tapi aku tidak bisa membiarkan seisi ruangan tak dapat terlihat karena kabut hitam serta ledakan tak beraturan itu,' batin Andre merasa bersalah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com