Liana ingat bagaimana mantra untuk menyalakan penerangan di ruangan tersebut. Untung saja Daniel banyak memberitahu Liana tentang seluk beluk sekolah.
Dan ketika Liana hendak mengucapkan mantra magisnya, tiba-tiba penerangan di ruangan itu menyala sendirinya.
Liana terkejut sekali, ada orang lain selain dirinya di ruangan itu.
"Kalian? kalian masih di sini?" tanya Liana terkejut. "Oh...atau mungkin kalian ingin mengemasi barang kalian yang ada di sini?"
"Bukan begitu," ujar Daniel. "Kami tidak ingin pulang ke rumah." Daniel masih menata beberapa kertas di atas mejanya dan lalu mengambil beberapa barang dari dalam laci mejanya.
Pintu tertutup pelan, Liana tersentak kaget. Dilihatnya Owlen yang menutup pintu itu. Wajah Owlen yang tidak bersalah membuat Liana juga ikut mengerjapkan matanya. Untung saja Liana tidak punya riwayat penyakit jantung, kalau tidak ia bisa pingsan karena dikejutkan seperti tadi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com