"Sial*n!!! aku harus membuat si bodoh itu berhenti," ujar Ken. Tiba-tiba ada sebuah ide muncul di otaknya. Tidak terlalu sulit untuk mengubah pikiran orang seperti Owlen yang pikirannya tidak terlalu panjang. Begitulah menurut Ken, selaku teman yang sudah lama mengenal Owlen.
"Kau tidak ada apa-apanya dengan si gadis Orph yang kau sukai itu!" ejek Ken sengaja.
Owlen yang dalam keadaan bingung mulai mendengar seruan Ken. Dia sedikit terpancing dengan perkataan sahabatnya tersebut. Seperti biasanya, Owlen memang mudah terpancing. Tidak hanya terpancing untuk marah, tapi juga terpancing untuk penasaran, ragu, dan juga mau untuk dirayu.
"Kenapa kau membawa-bawa Lyosha hah?! memangnya kau tahu apa tentang dia?! apa jangan-jangan kau juga mengikutinya ya?!" seru Owlen kesal. Angin yang berhembus kencang itu semakin kuat, rupanya Ken harus lebih memperjelas maksudnya.
'Dia itu bodoh sekali rupanya. Astaga....' Ken membatin lelah. 'Kenapa dia jadi cemburu?'
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com