webnovel

Seperti Salju

Sam sudah melayani penggemarnya selama tiga jam. Mulai dari jam satu siang sampai jam tiga sore. Semua penggemarnya tidak berhenti meminta tanda tangan dan para wartawan mewawancarai mengenai seriesnya.

Namun kali ini Sam tidak tahan lagi untuk menahan hasratnya ke toilet. Maka dia meminta izin kepada sutradara dan penggemarnya untuk memenuhi keinginannya itu.

Restoran yang bernuansa Jepang itu membuat Sam berjalan lebih lambat untuk menikmatinya. Semua aksen dan aksesoris yang terbuat dari kayu membuatnya sedikit lebih santai. Aroma masakan dari dapur yang dilewatinya sungguh membuat perutnya menjadi lapar.

Hampir sampai di toilet Sam menyempatkan untuk menoleh ke arah dapur yang mengeluarkan bau sangat sedap itu.

Di depan kompor terlihatlah bagian samping wajah seseorang yang menunjukkan sudut hidung  begitu sempurna, kulit putihnya yang sangat pucat dan rambut yang sengaja diikat keatas. Mungkin untuk menghindari agar tidak ada rambut yang jatuh ke makanan.

Sesaat terdiam sempat terpikir apakah orang itu perempuan atau laki-laki? Mengapa wajahnya sangat cantik jika terlihat dari samping tapi sekilas wajahnya juga terlihat tampan? Lehernya yang begitu bersih menggambarkan kemulusan yang akan terasa ketika menyentuhnya. Mungkin jika Sam tidak melihat dua piercing yang terlekat di kedua telinga Yu,  mungkin Sam akan menganggap bahwa Yuite itu adalah lelaki yang sedang berbalut kemeja putih longgar serta apron yang melekat di depan tubuhnya.

Cukup lama Sam memandangi orang itu dari samping. Tiba-tiba Yu melihat ke arahnya tersenyum dan memberikan hormat dengan membungkukkan sedikit tubuhnya, Sam tersadar dan hampir saja lupa dengan tujuannya untuk pergi ke toilet. Dia langsung bergegas pergi sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali untuk membuyarkan pikirannya barusan.

Pada pukul lima sore jadwal wawancara dan foto-foto bersama penggemar telah selesai. Hanya tersisa kru, artis dan pegawai agensi yang sedang menikmati jamuan.

Semua orang menikmati semua hidangan, pelayan hilir-mudik mengisi kembali gelas dan piring yang kosong. Yu yang merupakan pemilik restoran pun harus terpaksa ikut turun tangan menghidangkan makanan karena banyaknya permintaan dari orang-orang yang menyewa restorannya tersebut.

Terlihat Sam Lin sedang asyik tertawa bersama rekan satu profesinya dan beberapa orang lainnya dari agensi.

Namun tiba-tiba Sam merasakan ada seseorang dari arah belakang meletakan hidangan kehadapan mejanya. Aroma bedak bayi tercampur parfum bunga sakura tercium dari tubuh orang tersebut. Seketika Sam terdiam dari tawanya dan segera menoleh kearah orang yang menghidangkan makanannya. Jelas terlihat kembali sudut hidung yang sempurna itu disertai kulit putih pucat yang dilihatnya tadi.

"Betul-betul kulit yang sangat bersih tanpa noda" Dalam pikir Sam

"Makanan di sini enak sekali!! Sepertinya aku akan sering makan disini." Ucap Sam tak melepaskan pandangannya dari Yu yang sekarang telinganya mulai memerah.

"Arigatou gozaimasu!!" Jawab Yu sambil berlalu tak berani menatap bola mata indah yang dimiliki Sam.

"Hei Sam jangan keterlaluan!! Kau ya di mana-mana, tidak laki-laki tidak perempuan kau tebar pesona mu!!" Teriak direktur Jisoo sambil tertawa

"Benarkah?? Itu salahnya kenapa dia begitu cantik?!!? hahaha. Apakah dia orang asing?" Tanya Sam langsung melahap sushi salmon tanpa wasabi.

Di belakang, Yu mendengar sayup-sayup pelanggannya itu membicarakan dirinya. Dia hanya tersenyum dan tetap fokus merapikan makanan yang akan dihidangkan lagi.

....

Restoran tutup terlambat hari ini. Pukul 11 malam orang-orang dari agensi baru saja pergi. Sangat melelahkan untuk Yu, tapi dia tetap harus menyiapkan hidangan untuk restoran yang buka besok pagi agar uangnya cepat terkumpul.

Aku tidak berniat tertarik padamu

Tapi semua milikmu selalu menarik perhatian

Apa yang harus aku lakukan?

Berapa kali aku menolaknya

Tapi kau sangat seperti magnet

(ghandistri)