"Sayaaaang.... Kau sudah pulang!!" Yuire berlari menghampiri suaminya yang baru membuka pintu.
"Stop!!" Sam menahan Yuire yang seketika menghentikan langkahnya.
"Kenapa??? Aku ingin memelukmu.." Yuire merengek manja.
"Aku harus mandi dulu.." Ucap Sam tegas, berjalan masuk dengan menghindari Yuire..
"Sayaaaang.. aku tidak apa-apa kalau kau bau!!" Yuire terus mengejarnya. Sam berlari menuju kamar mandi dan menguncinya. Mereka berlarian seperti anak kecil.
"Sekarang sedang ada virus sayang,, aku tidak mau kau sakit. Aku tidak rela!!!" Teriak Sam dari kamar mandi.
"Ya sudah aku tidak mau memelukmu lagi.." Yuire berteriak pada suaminya itu dengan nada kesal.
...
"Sayang..." Sam menghempaskan dirinya di paha Yuire yang sedang duduk di sofa.
"Jangan mendekat!! Kau sudah menolakku tadi!!" Yuire berusaha mengangkat kepala Sam dari pangkuannya.
"Sayaaang, istriku. Itu demi kebaikanmu ok." Sam memasang wajah polos di depan Yuire.
"Cup" Sebuah kecupan meluncur dari bibir Yuire "Iya aku tahu.. bagaimana bekerja dengan kakakku?" Tanya Yuire dengan lembut seraya memainkan rambut Sam.
"Aku tersiksa sekali, seperti romusha rasanya.. Sayangku,, hiburlah suamimu ini." Sam merengek
"Cup..cup..cup. Kasian sekali. Apa yang harus kulakukan agar kau terhibur sayang??" Yuire bersuara manja seperti anak kecil.
Sam bangun dari tidurnya lalu berdiri dari sofa menatap istrinya dengan tajam. Lalu mengangkat tubuh istrinya itu "Layani suamimu ini dengan pelayanan terbaik sayaaang." Sam membawa Yuire ke kamarnya dan membaringkannya di atas tempat tidur.
"Sam.. kau harus mandi dua kali nanti!!" Ucap Yuire berusaha menghindar dari ciuman bertubi-tubi yang dilemparkan Sam.
"Aku sudah tidak tahan.. Kau terlalu menggoda." Sam mulai berkata dengan nafas berat dan penuh nafsu.
"Sayaaang.. aaahh.. berhenti!!!" Yuire mendorong tubuh Sam dengan kuat, membuat Sam kaget dan bertanya kenapa istrinya bersikap seperti itu.
"Sayang? Kenapa?" Suara Sam berubah heran "Apa aku membuat kesalahan??" Sam menatap istrinya dengan penuh tanya
"Kau tidak malu??" Tanya Yuire dengan wajah dingin
Sam mengerutkan dahinya bingung "Kenapa aku harus malu? Kau sudah hafal setiap jengkal tubuhku sayaaang" Sam kembali mendekatkan wajahnya ke leher Yuire.
"Bukaaan,,, tuuh!!??" Yuire memajukan bibirnya menunjuk stroller disamping tempat tidur mereka.
Sakura, putri Yoshito dan Kristin dengan mata sipitnya tertawa riang menonton mereka yang sedang bergulat, berpikir bahwa oji-sannya itu sedang mengajaknya bermain. Pipi yang sangat bulat dan rambutnya yang keriting menambah kesan bahwa Sakura adalah boneka hidup.
"Ya Tuhan..!!! (Sam menghempaskan tubuhnya ke kasur), Mau sampai kapan Yoshi menitipkan anaknya kepadamu??" Keluh Sam kecewa karena harus menahan hasratnya yang mulai menggebu.
"Aku yang memintanya sayang .. aku kesepian" Jawab Yuire manja memeluk suaminya yang terbaring disampingnya itu.
"Benarkah?? Aku akan membuatmu tidak kesepian.. Biarkan anak itu menonton. Dia belum paham.." Semangat Sam timbul kembali dan mulai menindih tubuh istrinya yang berteriak menolak.
"Bruuuk." Pintu kamar terbuka menghentikan ciuman Sam di wajah Yuire dan keduanya seketika melihat kearah pintu yang terbuka lebar.
"Bisakah kalian sedikit tahu malu?? Ada anak kecil disini!!!."
Chris masuk tanpa permisi, berpura-pura tidak melihat adegan yang sedang terjadi, tangannya meraih stroller keponakannya Sakura dan membawanya keluar kamar.
"Ya Tuhan gangguan apa lagi ini??" Gumam Sam mengusap wajahnya dengan kasar. Untuk kedua kalinya dia harus menahan hasratnya.
"Onii-chan. Sakura mau dibawa kemana??" Teriak Yuire berusaha beranjak, namun tubuhnya ditahan oleh Sam yang berada diatasnya.
"Aku akan membawanya pulang." Jawab Chris dingin berlalu menjauhi mereka.
"Nanti Yoshi marah padaku, kau sering tidak mengembalikannya!!." Yuire berteriak lagi
"Ambillah ke rumahku, kalau dia berani!! Aku tidak mau anak ini terpengaruh oleh kebodohan ayahnya!!" Teriak Chris dari kejauhan
"Onii-chaaan!!!"
Chris tidak mempedulikan teriakan adiknya itu dan tetap membawa Sakura ke rumahnya.
....
"Sekarang kita aman sayaang.." Sam segera melucuti pakaian istrinya itu, menandai semua kulit Yuire dengan tanda cinta berwarna kemerahan.
"Hhmm.. aah Sam aku ingin adopsi anak.." Ucap Yuire di tengah desahannya.
"Tidaaak.. Aku tidak mau kau membagi kasih sayangmu. Itu hanya untukku!!" Sam berusaha menjawab dengan suara yang berat.
"Aku kesepian saat aah kau pergi bekerja hmmm." Tubuh Yuire mulai menggelinjang, tapi mulutnya tidak bisa berhenti bicara.
"Kita pinjam aah Sakura saja kalau kau kesepian aah" Jawab Sam tidak menghentikan gerakan di pinggulnya..
"Saaaammm aaah.. Aku mau anaak!!" Yuire tak berhenti bicara meskipun konsentrasinya terbagi dengan kenikmatan yang sedang diberikan Sam di bagian bawah tubuhnya.
Sam menghentikan gerakan pinggangnya dan mendekati wajah istrinya yang sedang mendesah kenikmatan.
"Sayang, bisakah kita fokus?? Setelah ini baru kita berbicara oke." Sam mengecup bibir yang cerewet itu.
Kau cerewet sekali sayang
Apa karena kau seorang istri?
Tapi tidak apa-apa
Cerewet saja seperti biasanya
Karena kalau kau diam
Itu pasti aku sedang dalam masalah besar
(ghandistri)
Arigatou Gozaimasu... Yeee Finally done.
A thousand thankyou for you all.
Akan di Up season 2 setelah rating dan comment season 1 ini cukup bagus.
Sayonara 🥰
Love You
Ghandistri