webnovel

Jangan Sentuh!!!

Sam akhirnya melihat mobilnya terparkir di sudut lapangan parkir. Terburu-buru dia berlari dan mengambil kunci mobilnya. Namun belum sampai di depan mobilnya langkah Sam terhenti. Telah berdiri dua sosok penuh amarah didepannya sekarang.

Tatapan Sam nanar dan merasa bersalah. Satu sosok mendekatinya dan merebut wanita yang sedari tadi didekapnya.

"Kemarikan!! Jangan pernah lagi menyentuhnya!!!" Bentak Chris penuh amarah merebut tubuh adiknya yang sudah lunglai dan didekapnya. Sam sedikit menahannya, namun kekuatan Chris memang tak bisa diragukan.

"Biar aku yang membawanya!!" Sam mengikuti langkah Chris tapi

"Bruuuk" Sebuah pukulan sangat keras mendarat dipipinya, membuat tubuhnya hilang keseimbangan. Pukulan berasal dari Yoshito yang wajahnya sudah berubah kemerahan.

"Aku menyesal sudah mempercayakan adikku pergi denganmu!!" Yoshito pergi berlari menyusul kakaknya yang sudah berada di dalam mobil.

Sam yang tersungkur dan merasakan perih dipipinya langsung berdiri dan menyalakan mobil untuk menyusul Chris.

...

Yoshito mengambil alih kemudi, matanya melihat sejenak kakaknya Chris di jok belakang yang sedang memangku adik kecilnya dan mendekapnya dengan erat. Kakaknya yang sangat sangar dan ditakutinya itu terlihat hancur. Yoshito menghapus air matanya dan langsung menancap gas.

"Onii-chan,,maaf" Bisik Yu dengan lemah, meringis, air matanya tak henti keluar namun dia tak sanggup melihat kakaknya hancur karena dirinya.

"Diam!! Jangan banyak bicara atau kau kupukul!!" Chris terisak mengusap keringat di wajah adiknya, air matanya pun sudah tak bisa dihentikannya.

Yoshito yang sedang menyetir pun sesekali mengecek ke belakang melihat keadaan adiknya.

"Yu!!"

"Hmm" Yu yang mulai memejamkan mata untuk menahan rasa sakitnya menjawab singkat.

"Buka matamu!! Jangan ditutup!!" Bentak Chris yang diikuti oleh lirikan Yoshito dari belakang kemudi.

"Aku belum mati." Yu membuka matanya dan tersenyum, tangannya dengan lemah mengusap airmata yang ada di pipi kakaknya itu.

"Kau tidak akan mati secepat itu sayang, adik kecilku aku janji." Chris mengecup tangan Yu yang ada dipipinya itu.

Tangan yang masih mungil sama seperti dulu. Tangan yang selalu memeluknya dari belakang. Tangan yang lembut, yang selalu membelai pipinya saat dia tertidur.

" Yosh. Lebih cepat!! Tolong!!" Ucap Chris bersuara lemah, tidak ada lagi bentakan dalam suaranya, hanya ada getaran ketakutan dan kekhawatiran.

Yoshito yang sedang menyetir pun sesekali menggunakan lengannya untuk menghapus air matanya, isakannya tak dapat dihentikan, persis seperti anak kecil yang sedang dijahili kakaknya.

"Bangunkan dia Chris!!! Kenapa tidak ada suara lagi??? Bangun Yu!!!  Yuire Minato!!! Bangun atau aku tabrakan mobil ini!!!" Begitulah kakaknya Yu. Keduanya memang hobi mengancam. Tapi dengan ancaman-ancaman itu Yu merasa aman.

Biasanya hanya Yu lah yang sering menangis. Tapi kali ini, karena dirinya orang yang selalu menjaganya menangis seperti anak kecil.

Dipelukan kakaknya dia tidak pernah merasakan sakit. Jika harus memilih diantara kebahagiaan atau kedua kakaknya, maka dia memilih tidak pernah bahagia asalkan kakaknya selalu disampingnya.

Aku disini berlari dengan ketakutan

Takut yang besar

Lebih besar dari takut yang biasa kau rasakan

Kau tidak lemah

Disini ternyata aku yang lemah

(ghandistri)