webnovel

Dia Milikku

Disalah satu sudut butik terkenal di Taiwan sudah terduduk seorang wanita elegan sekaligus cantik sedang menikmati teh dan cemilan yang disediakan butik kepada para pelanggan VIP.

Hampir satu jam Yuire disana, menunggu kekasihnya yang masih bekerja. Hatinya kini bercampur aduk, mengingat salah satu kakaknya akan segera berkeluarga adalah hal yang paling dia tunggu. Tapi disisi lain, membayangkan dirinya harus hidup terpisah dengan Yoshito yang selama ini tinggal bersamanya adalah hal yang menyedihkan.

"Hei. Kok melamun??" Suara Sam yang berasal dari arah pintu masuk membuyarkan lamunan Yuire.

Sam berjalan menuju tempat duduk kekasihnya yang sudah tersenyum menyambutnya, memeluknya dengan erat dan mengecup singkat bibir Yuire.

"Kau melamun karena kesal menungguku??" Sam yang yang langsung melahap cemilan Yuire bertanya.

"Tidak.. ayo langsung ukur bajumu!! Pelayan sudah menunggu daritadi." Yu beranjak dari kursinya dan menarik kekasihnya ke bagian pengukuran.

.......

"Apa segini tidak terlalu sempit??" Tanya pelayan kepada Sam, Sam hanya tersenyum dan menggeleng. Tatapan Sam terpesona pada kekasihnya yang terus melihatnya.

"Nona kau tahu orang yang disana??" Sam menunjukkan Yuire kepada pelayan yang masih sibuk mengukur tubuhnya.

"Tentu saja, beliau adiknya Tuan Chris member VIP kami" Jawab pelayan dengan sopan

"Menurutmu, dia cantik atau sangat cantik??" Tanya Sam dengan wajah bangga.

"Beliau cantik sekali, semua kakaknya pun tampan, tapi beliaulah yang paling ramah." Jawab pelayan

"Aku tahu, kakak-kakaknya memang seram" Ucap Sam mengiyakan apa yang dikatakan pelayan.

"Semua orang pasti ingin menjadi kekasihnya." Pelayan itu melanjutkan gosipnya mengenai sang pelanggan VIP.

"Jangan banyak berharap!!" Ucap Sam serius menatap wajah pelayan itu dan membuat pelayan itu tegang.

"Kau tau kenapa? (Bisik Sam dengan nada suara yang menakutkan, pelayan hanya menggeleng) Karena dia milikku." Lanjut Sam dengan mata yang melotot.

......

"Sayangku..cantikku... Sekarang kau mau kemana? Biar kekasihmu ini mengantarmu." Tanya Sam kepada orang yang sedari tadi tangannya dia genggam.

"Sebentar.. (Yu mengangkat panggilan masuk dari handphonenya).. Ya Dokter Marie, sudah membaca pesanku?? Bisakah kau menolongku?? Baiklah.. Terima kasih banyak. Aku tunggu."

Yuire menutup telponnya dan melihat ke arah kekasihnya yang menatapnya penuh tanya. "Ada apa??" Tanya Sam khawatir.

"Sayangkuu.. Bisakah kau tidak membuat kekasihmu ini mati perlahan.??" Ucap Sam setengah kesal

"Apa sih?? Benar bukan apa-apa Sam!!"

"Sayang,, (Sam mendekatkan wajahnya kearah Yu). Setiap kali kau ataupun kakakmu menyebut nama Dokter Marie, aku merasa takut sekali." Sam dengan serius

Yuire tersenyum, mengelus pipi kekasihnya dengan lembut "Kekasihku,, sayangku.. ini bukan tentangku.. aku hanya memintanya datang ke rumah."

"Satu lagi,, (Sam terdiam sejenak), Kau tahu harga pakaian yang tadi diukur untukku. Apa Chris akan benar membayarnya, Itu mahal sekali sayang. Upahku tiga episode masih tidak cukup. Hehe"

"Ah kau!!!" Yuire memukul dada Sam. Sam hanya tertawa dan bersiap menyalakan mesin mobil

........

"Sekarang kita kemana sayang??" Tanya Sam fokus dengan kemudinya.

"Rumah onii-chan Chris." Yuire yang fokus memperhatikan jalan lewat jendela sampingnya.

"Sayang apa benar Chris akan membayarnya??" Tanya Sam sedikit manja

"Ya Tuhan Sam,, kau masih membahasnya hahaha??" Tatapan Yuire teralih kepada kekasihnya yang memulai bersikap kekanakan.

"Aku takut dia memintaku membayar sendiri, dia kan membenciku." Rengek Sam dengan wajah cemberut

"Kau pelit sekali!!!" Yuire menepuk bahu Sam

"Bukan begitu sayang,, aku bisa langsung miskin jika mengikuti gaya hidup kakakmu."

"Hahaha, tenang saja kakakku akan membayarnya, dia menyayangimu Sam."

"Aku tidak percaya." Wajah Sam pura-pura serius.

"Kau lihat saja nanti." Jawab Yuire tersenyum

Keindahanmu selalu membuatku takut

Terlalu banyak yang menginginkanmu

Aku takut tak mampu

Tak mampu mempertahankanmu dengan keterbatasanku

(ghandistri)