" Sudah senang??" Tanya Sam kepada Yu saat menyelesaikan semua permainan yang Yu inginkan.
"Yes.. Arigatou Sam.." Yu menyeringai dan membungkukkan tubuhnya ke arah Sam sambil bercanda.
"Tapi ini membosankan untukku." Sam cemberut dan memainkan matanya kepada Yu.
Yu mengerutkan dahi "Kau menyesal mengajakku??"
"Aku ingin sesuatu yang menantang.. Heheh" Sam menyipitkan matanya seakan menggoda Yu..
"Tapi Sam,, Chris melarangku." Ucap Yu dengan manja tanpa dia sadari
"Ayolaah Yuire.. Tidak maukah kau menghibur temanmu yang sedang sedih ini??" Sam merangkulkan tangannya ke bahu Yu..
"Aku tidak bisa Sam. Nanti kakakku marah padamu."
"Please,, aku jamin Chris ataupun Yoshito tidak akan sampai tahu, Ya??"
"Hmmm,, aku ragu Sam"
"Kau berusaha mematuhi kakakmu atau kau takut mencoba?? Hmm??" Goda Sam
"Aku tidak takut Sam, hanya aku tidak bisa."
"Aiiisssh,, sudahlah ayoo!! Kita mulai dari yang paling ringan saja!!!" Sam menarik tangan Yu menuju sebuah permainan dimana banyak kursi yang disambungkan dengan tiang/tali besi dan diputarkan seperti dilempar.
Sam dan Yuire sudah duduk di masing tempat duduknya. Wajah Yu yang terlihat sangat takut membuat Sam tertawa berkali-kali.
"Berpeganganlah yang kencang, ini tidak semenakutkan yang kau pikirkan!!" Teriak Sam pada Yu yang posisi tempat duduknya bersebelahan dengannya. Yu langsung menuruti perintah Sam. Dia mencengkeram pegangannya dengan sangat kencang. Permainan di mulai dan Sam mulai berteriak kegirangan, sedangkan Yu memasang muka tegang tanpa bersuara.
....
Yu turun dengan tubuh yang lunglai.
"Aduh Sam, aku lemas."
"Ah kau lemah sekali, itu masih permainan anak kecil. Hahaha" Sam menarik tangan Yu keluar dari arena permainan tersebut. "Duduk dulu. Setelah ini kita naik roller coaster. Ok?"
"Sam.. sudah dong!!! Tidak kasihan melihatku lemas seperti ini!!?" Yu merengek dan cemberut
"Kau harus coba yang itu Yu. Permainannya baru di upgrade." Sam menunjukan satu permainan, sebuah kereta panjang yang melintas di lintasan yang meliuk-liuk. Tinggi lintasannya cukup mengagumkan, sampai 15 meter.
"Sam?? Kau mau menyiksaku??" Tanya Yu lemah
"Tidak. Justru aku akan menjadikanmu pemberani!! Dan menunjukan kepada kakak-kakakmu itu bahwa kau tidak lemah!! Hmm ?" Sam mengepalkan tangannya dengan yakin.
"Siap??" Tanya Sam seraya memastikan sabuk pengaman Yu tidak longgar.
"Tidak!!" Jawab Yu putus asa
"Hehehe. Tenang saja kau tidak akan terjatuh. Jika sabuk ini lepas. Aku yang akan memelukmu menggantikan untuk melindungi mu!!" Sam tersenyum jahil.
"Diam Sam.!! Aku sedang gugup!!." Yu menarik nafas panjang bersiap-siap merasakan permainan yang mengerikan itu.
"Arrrrrrhgggghhhh." Semua orang berteriak melepaskan bebannya. Sam pun berteriak tak kalah kencangnya. Setelah hampir 4 menit melewati lintasan curam, lintasan meliuk dan berbentuk lingkaran, barulah permainan selesai.
"Masih ok kan??" Sam mengelus punggung Yu yang terbungkuk dengan nafas tersengal.
"Ya. Aku hanya mual" Jawab wanita yang sedang menopang tubuhnya dengan tangan yang bertumpu pada lututnya.
"Ayo istirahat dulu saja!!" Sam membimbing Yu, namun Yu menolaknya, dia hanya tetap terbungkuk mengatur nafasnya sambil terpejam.
Sam yang melihat Yu lalu mengambil posisi jongkok memandangi orang yang sedang bermeditasi itu. Tangannya dia letakan di pipi.
"Kenapa kau tersenyum??" Tanya Yu membuka matanya
"Apa wajahmu selalu sepucat ini. Hehe?" Tanya Sam bercanda.
"Ah kau!!" Yu beranjak memukul bahu Sam lalu duduk di tempat duduk terdekat. Dia lebih diam dari biasanya, menelan ludah beberapa kali dan menarik nafas dalam-dalam.
"Siap lanjut lagi?" Sam yang sangat tidak pengertian melihat keadaan Yu tetap memaksa untuk mencoba permainan lain.
"Sudah ya Sam,, aku sudah tidak sanggup." Jawab Yu pelan dengan wajah yang serius, wajah yang sudah dibanjiri oleh keringat.
"Aku masih sedih loh ini,, satu permainan lagi. Aku janji!!" Wajah Sam membujuk bagai anak kecil.
"Sam?? "
"Pleaseeeee." Sam menggenggam tangan Yu dan menariknya menuju satu permainan. Sebuah perahu yang sangat besar diisi oleh banyak orang. Perahu yang akan dilesatkan pada ketinggian tertentu seperti ayunan.
Sam duduk di bagian paling atas dengan Yu disampingnya, diikuti orang-orang yang ingin mencoba permainan ini. Pria yang tangannya digenggam daritadi oleh Sam tak bersuara sedikitpun hanya membiarkan tubuhnya mengikuti lelaki bermata besar itu.
"Jangan lepaskan tanganku ya,, genggam sekuat-kuatnya sampai kekuatan takutmu menghilang!!" Ucap Sam pada Yu yang dijawab hanya dengan sebuah anggukan.
Operator mulai berbicara menggunakan pengeras suara "Siaaaaap!!!!! 1..... 2...3" "Syuuuut" Mengayunlah si perahu besar itu diikuti oleh suara tawa dan teriakan penumpangnya.
Sam tertawa dan berteriak tak henti membuat bebannya sedikit berkurang. Semakin kencang perahu itu melesat maka Yu semakin mengencangkan genggamannya.
"Hei kencang sekali kau meremas tanganku.!!! Tanganku bisa patah ini hahahah. " Sam mengalihkan pandangannya. Wajah Sam yang ceria berubah pucat.
" Yu.." Wajah wanita disampingnya itu sudah semakin putih, keringat membanjir, wajahnya meringis menekan dada sebelah kirinya.
"Yu.. Kau tidak apa-apa?? Yu jawab aku!!" Yu hanya terus meringis dan mulai mengeluarkan airmata. Sam berdiri.. melambai-lambaikan tangannya.
" Berhenti.. tolong berhenti. " Sam kembali memandang Yu..
"Tangannya meraba wajah Yu yang sudah penuh keringat " Yu.. jawab aku!!! Yuire!!!!" Bentak Sam sangat keras namun suaranya teredam oleh teriakan orang yang menikmati permainan itu.
-Yoshito, Maafkan aku. Tapi tolong cepat kesini! Adikmu kesakitan- Message Sent
Sam berteriak lagi!!! "Tolong hentikan!!! Tolong!!!" Saat ini suara Sam tidak lantang lagi, serak karena isakan. Sam memelas dan mulai mengeluarkan airmata.
Sam berlari sekencang yang dia dapat lakukan, beban wanita yang sekarang sedang dipangku dalam dekapannya terasa tak membebaninya.
Jarak dari arena yang awalnya tak terasa jauh, sekarang seperti berlari berpuluh-puluh kilometer tidak sampai-sampai.
"Yu.. maafkan aku!!" Sam sesekali memandang Yu yang masih meringis menekan dadanya sebelah kiri tanpa menjawab apapun.
Para penggemar yang sudah siap dengan handphonenya tak lupa mengabadikan adegan itu. Beberapa penggemar yang kurang pengertian masih menahan langkah Sam ingin interview ataupun foto bersama.
Sam yang sedang kalut dan merasa takut sudah tidak sadar berapa kali teriakan yang dia keluarkan untuk orang yang menghalangi jalannya. "Awas!!! Hei minggir kalian!!!! Tolong!!" Teriak Sam entah berapa kali dia memohon kepada penggemarnya itu.
"Yu.. Jawab aku Yu!!! Sebentar lagi kita sampai mobil.."
Sam terus berteriak dengan wajah yang sudah basah oleh airmata. Hatinya semakin kacau saat pria didekapan ya semakin pucat dan tak berhenti menangis menahan sakit.
"Yu.. kau tidak mau kan Chris menembakku?? Tolong katakan sesuatu!!"
Dalam keadaannya yang sedang berlari Sam merasakan tangan yang menghapus air matanya. "Ok.. Aku ok!!" Sosok itu menjawab dengan lemah hampir tak terdengar dan kembali meringis.
"Yu.. Setakut itukah kau, takut jika kakakmu menyakitiku? Sampai dalam sakitpun kau berusaha menguatkan ku?? Makhluk macam apa kau ini??" Sam berlari semakin kencang, membenamkan wajah Yu di dadanya, mendekapnya semakin erat.
Sesulit inikah membahagiakanmu??
Kulakukan apapun sampai aku lupa kalau aku tidak mampu
Terima kasih sudah mendorongku
Kalau kau tak memaksaku
Mungkin aku tidak tahu kalau aku seberani itu
(ghandistri)