webnovel

Buka Mulutmu Sedikit

"Yu ayo cepat,, nanti terlalu siang!!! Sam berteriak masuk ke kamar istirahat restoran Yu. Namun Sam sangat terkejut saat melihat kedua kakaknya Yu sedang duduk di atas kasur dan Yu berdiri di depan mereka dengan wajah tertunduk.

Yu memberi kode pada Sam bahwa dia sedang dalam masalah sekarang dan menyuruh Sam diam.

Chris hanya menatap tajam kearah adiknya Yu. Sam yang didekat pintu ikut tertunduk.

Melihat suasana yang hening dan tidak ada perkembangan akhirnya Yoshito membuka suara "Oke!!" Yoshi beranjak dari duduknya dan mendekati Sam dengan pandangan mencurigakan.

Sam yang sudah tahu karakter Yoshito hanya menelan ludah.

"Kalian boleh pergi!!" Kata-kata itu membuat wajah Yu dan Sam menjadi cerah dan tidak tertunduk lagi.

"Yosh!!!" Chris berteriak tidak menyetujui apa yang adik pertamanya katakan. Yoshi hanya memejamkan mata dan mengangguk ke arah Chris. Sam dan Yu menjadi bingung lagi. Apakah mereka diijinkan atau tidak.

Chris berdiri dan memegang bahu adik kecilnya Yuire yang sedang berdiri di depannya. "Kau sudah tahu apa syaratnya??" Tanya Chris lembut. Yu hanya mengangguk dan tersenyum manis kepada Chris.

"Dan kau!!!!" Tunjuk Chris membuat Sam tersentak.

"Jangan sampai senjataku menembak seseorang hari ini!!"

Sam kembali lagi menelan ludah dan terbelalak.

...

"Kakakmu benar-benar pernah menembak seseorang?" Tanya Sam memecah keheningan di dalam mobil.

"Sering." Jawab Yu singkat. Sam hanya melotot dan menelan ludah.

Yu yang melihat ekspresi Sam mulai tersenyum "Aku bercanda.. haha,, itu hanya untuk jaga-jaga. Karena banyak sekali yang ingin menghancurkan bisnisnya."

"Ooooh. Aku kira,," Sam menghela nafas lega.

"Berapa lama lagi perjalanan ke sana??" Tanya Yu kepada Sam yang sedang fokus menyetir.

"Setengah jam lagi sampai."

"Kau benar-benar tidak pernah ke Lihpao Land??"

"Belum. Aku tidak pernah diajak ke tempat seperti itu dari kecil."

"Hah??" Kakakmu jahat sekali membuat adiknya kurang pergaulan."

Sam menyalakan radio dan mendengar berita tentang dirinya yang sedang diisukan putus dengan pacarnya. Seketika obrolan terhenti sejenak hanya ada suara radio.

"Kau baik-baik saja?? Kalau perlu sendiri dulu, kita batalkan saja." Tanya Yu hati-hati memandangi wajah Sam penuh pengertian.

"Ini hal biasa, tenang saja. Setiap hubungan pasti ada masalah."

"Hmm. Aku tidak terlalu paham. Aku tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun." Jawab Yu dengan cuek.

"Ckiiiiiit." Sam tiba-tiba kaget mendengar ucapan Yu. Mustahil sekali rasanya wanita berparas sempurna disampingnya itu, yang notabene sudah berumur 23 tahun belum pernah merasakan indahnya pacaran.

"Hei Sam!! Hati-hati!!!! Kenapa berhenti mendadak seperti itu." Bentak Yu terkaget saat tubuhnya terdorong ke depan dashboard mobil karena Sam mengerem mendadak.

"Berarti kau belum pernah berpacaran??" Tanya Sam duduk menghadap Yu. Yu hanya menjawab dengan menggelengkan kepala.

"Cium??" Yu mengangguk.

"Dengan siapa??" Tanya Sam mengerutkan dahi

"Kakak-kakakku suka menciumku. Itu sama saja kan?" Jawab Yu polos

Sam membuka safety beltnya dan membuka safety belt Yu.

"Sekarang lihat kemari, aku akan mengajarkanmu sesuatu." Sam menghadapkan tubuh Yu dan sekarang mereka saling berhadapan.

"Kau diam ya.." Sam mendekatkan wajahnya, memandang mata Yu lalu berpindah memandangi bibir Yu. Jarak bibir mereka semakin dekat dan "cup", Sam mencium Yu, menempelkan bibir mereka agak lama sambil memejamkan matanya. Yu yang dicium hanya menatap orang yang sedang terbenam dengan khayalannya.

"Sekarang aku sudah merebut ciuman pertamamu. Bagaimana rasanya?" Sam melepaskan bibirnya dan memandang mata Yu, namun jarak mereka masih sangat dekat

"Biasa saja, sama seperti ketika Chris atau Yoshi menciumku. Tapi bibirmu memang sangat lembut." Jawab Yu tanpa berekspresi.

"Hanya itu??" Sam sedikit merasa tersinggung, biasanya orang-orang yang diciumnya akan terlena bahkan sampai mendesah. Karena tidak menerima ciumannya dianggap biasa saja. Sam memerintahkan Yu lagi untuk melakukan sesuatu.

"Sekarang buka sedikit bibirmu. (Sam menekuk pipi Yu agar bibirnya sedikit terbuka). Dan pejamkan matamu!!." Yu memejamkan matanya, Sam beberapa saat terhanyut melihat pemandangan di depannya. Seseorang dengan paras menawan mau saja diperintah olehnya.

Sam mendekati bibir Yu yang sudah sedikit terbuka, mengecup perlahan bibir bagian atasnya namun Yu tidak merespon apapun, lalu Sam lebih berani menghisap bibir bagian bawahnya dan melumat habis semua bibir Yu. Semakin lama Sam tidak dapat mengontrol dirinya, meskipun Yu tidak melakukan apapun namun Sam merasa tidak dapat berhenti. Ditekannya kepala Yu agar ciumannya tidak lepas, Yu yang belum berpengalaman hanya diam mendapatkan perlakuan bahwa bibirnya sedang dinodai oleh Sam.

"Gluukk.. Euuhhmmmm" Yu menelan ludah dan memukul-mukul bahu Sam dengan keras, kepalanya mulai berontak.

"Ada apa???" Sam melepaskan bibirnya dan terengah.

"Aku tidak bisa bernafas." Jawab Yu tersengal. Sam hanya tersenyum dan kembali lagi duduk menghadap kemudi.

"Maaf aku terlalu bersemangat mengajarimu. Haha." Sam pun tidak menyadari bahwa dirinya terlalu terhanyut dan melupakan bahwa Yu masih belum berpengalaman.

"Kali ini rasanya berbeda dari yang pertama Sam." Yu mengerutkan wajahnya dan menggigit-gigit bibirnya.

"Maksudmu.?" Sam mulai menyalakan mesin mobil kembali

"Seperti ada aliran listrik yang membuat tubuhku merasa kepanasan."

"Hahahah. Aku beritahu. Jika nanti kau mencium seseorang dan tidak merasakan aliran listrik itu, berarti kau tidak mencintainya." Sam menoleh sebentar dan mengangkat alis kearah Yu.

"Maksudmu aku mencintaimu??"

"Aku rasa begitu." Sam hanya tertawa dan dibalas dengan pukulan Yu di bahunya

Kau tidak tahu saja

Aliran listrik yang terasa ditubuhku lebih besar

Bukan hanya membuat panas

Tapi aku sudah terbakar berkali-kali

(ghandistri)