"Hai.. Selamat Sore!!!" Sapa Yoshito kepada adiknya yang sedang berkutat di dapur restoran.
" Onii-Chan,, Kau sudah pulang??" Yu dengan Sumringah menyapa kakaknya yang kelihatan letih sepulang pemotretan.
Yoshito berjalan mendekati adiknya yang sedang memasak dan mengecup kepalanya "Si Sam konyol itu tidak kemari hari ini?"
"Mungkin belum, biasanya selesai syuting dia kesini."
Yoshi berdiri di samping adiknya mulai membantu memotong sayuran.
"Yu" Ucap Yoshito tanpa mengalihkan perhatiannya pada sayuran yang sedang dipotongnya.
"Hmm" Jawab Yu tanpa menoleh
" Sebaiknya beritahu Sam untuk tidak sering datang kesini!" Tangan Yu yang sedang memasak berhenti dan tidak menjawab apapun.
" Aku rasa dia memang orang baik. (Yoshito berhenti sejenak). Dan aku senang kau sekarang lebih banyak tertawa, terutama saat bersamanya". Yu mematikan kompor dan mulai menghadapkan tubuhnya ke arah Yoshito untuk menunggu kalimat selanjutnya.
" Dia seorang aktor. (Yoshito menghentikan tangannya yang sedang memotong sayuran). Kau paham??" Yoshi menatap adiknya dengan serius dan Yu hanya membalasnya dengan senyuman.
"Sekarang mandilah!! Kau bau sekali.!!!" Yu mengambil pisau di tangan Yoshi dan meletakannya di sisi sayuran yang telah di potong.
"Aku hanya tidak suka dengan para pencari berita itu, mereka berpura-pura makan disini padahal mereka ingin memata-mataimu!!"
"Aku paham sekali,, Mandi sana!! Nanti aku siapkan makanan. " Yu mendorong tubuh Yoshi perlahan menuju pintu dapur dan kembali memasak dengan wajah kosong.
....
"Serius sekali!! Sampai tidak sadar aku datang."
Yu tersentak dari lamunannya lalu tersenyum melihat sosok yang dua bulan terakhir tidak pernah absen makan di restorannya.
Sudah menjadi kebiasaan Sam akan langsung masuk ke dapur dan memakan makanan yang dipesannya sambil menemani Yu memasak. Jika tidak ada jadwal lagi maka Sam akan disana sampai restoran tutup.
"Mau makan apa?? Akan kubuatkan." Tanya Yu sambil menyiapkan bahan makanan yang akan dimasak untuk Sam.
"Apa saja asal kau yang membuatnya." Jawaban seperti biasanya setiap kali Yu menanyakan apa yang ingin Sam makan.
"Makanan siap!!" Seru Yu menempatkan ramen dan memberikannya kearah Sam.
"Terima Ka..." Belum sampai ramen itu ke tangan Sam, sesosok tangan telah mengambilnya. Dengan tidak peduli Yoshito mengambil ramen itu. "Arigatou Otouto.." Ucap Yoshi mengecup kepala Yu dan berlalu keluar dari dapur.
Yu yang melihat tingkah kakaknya itu hanya tertawa ke arah Sam.
"Yuuuu .. kakakmu!!!" Sam merengek ke arah Yu dengan muka memelas.
"Hahaha. Maaf Sam akan kubuatkan lagi ok!!" Yu menyiapkan kembali bahan masakan.
"Kau tidak akan membelaku??" Sam masih merengek
"Apa kau mau aku dipukul oleh Yoshi?? Hahaha." Yu mulai memasukan bahan-bahan masakan ke dalam wajan.
"Kalau dia memukulku, aku yang akan membalasnya!!" Sam dengan muka percaya diri dan mengepalkan tangan.
"Memang kau berani??" Yu menoleh sebentar kearah Sam
"Hmm. Tidak juga sih.." Wajah Sam kembali mengerut dan menggaruk kepalanya..
"Sebentar.." Sam keluar dapur untuk menerima telepon yang masuk. Tak lama Sam kembali lagi dengan wajah bingung.
"Sepuluh menit lagi selesai. Bersabarlah." Yu tersenyum kepada Sam yang berdiri di pintu dapur.
"Yu.."
"Hmm.." Jawab Yu dengan senyuman dan tetap fokus pada masakannya.
"Aku harus kembali sekarang. Hua Lu ada di kantor dan mencariku." Ucap Sam dengan wajah yang merasa bersalah.
"Oh. Ya ok. Pergilah, nanti pacarmu marah!!" Senyum Yu seketika hilang
"Yu.." Sam memastikan apa Yu mengijinkannya pergi atau tidak.
"Tidak apa-apa Sam!! Mie ini akan kuberikan pada Yoshi, sepertinya dia masih lapar." Yu berusaha tersenyum ke arah Sam
"Buatkan masakan yang enak dimakan dalam keadaan dingin. Aku janji nanti aku kembali." Ucap Sam meyakinkan Yu.
Yu hanya mengangguk dan tersenyum. "Pergilah!!" Perintah Yu dengan suara lemah.
.....
"Ayo kita pulang!!" Ajak Yoshi pada adiknya yang masih membereskan meja pelanggan.
"Ya sebentar lagi!!"
"Ini makanan siapa?" Tanya Yoshito ketika melihat kotak makanan berisi rei-shabu.
"Untuk dibawa pulang. Takut nanti kau lapar lagi." Jawab Yu menahan rasa kecewa karena Sam tidak kembali lagi.
Jangan berjanji untuk kembali
Itu membuatku melihat pintu beberapa kali
Kau tahu!!
Jangankan membayangkanmu dengan pasanganmu,
Pada udara yang ada di dekatmu setiap waktu saja aku cemburu.
(ghandistri)