Sementara Lia masih termenung di kamarnya. Ada beban yang begitu menghimpitnya. Dia teringat dengan sosok berjubah hitam yang dia temui didepan rumah ketika akan mengantar jasad dari ayu. Entah kenapa, dia yakin kalau sosok berubah hitam itu ada kaitannya dengan tragedy yang terjadi atas mendiang pembantunya tersebut.
Lia paranoid. Bahkan meminta dua ajudan untuk berjaga di depan pintu kamarnya karena takut ada bahaya yang menyerang. Dia mengira kalau penjahat itu sangat lihai untuk melakukan rencananya. Terbukti meski sudah melakukan aksi kejahatan dai masih saja berkeliaran untuk meneror dirinya.
Lia menutup wajahnya dengan selimut. Sungguh dia benci kalau takut dalam keadaan sendirian. Seandainya ada seorang pria yang ada di sampingnya kini. Dia pasti akan bergelayut manja dengannya. bukan takut yang dia rasakan melainkan rasa aman dan tentram karena dipeuk oleh orang tersayang.
Tama,
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com