webnovel

Tumbuh Dewasa Tak Wajar Itulah Aku

Sebuah kisah dan tantangan hidup mengenai awal permulaan kisah cinta seorang gadis muda dalam persahabatan iska dan bestie,semua bermula dari rasa kecewa, kesedihan,tak dihargai dan di campakan oleh sebuah keluarga yang hidup sederhana bahkan bisa dibilang serba kekurangan. Dalam perjalanan hidup yang panjang, ditekan oleh kehidupan yang serba kekurangan membuat seorang anak sulung dari 7 bersaudara dituntut oleh keluarga untuk membantu perekonomian keluarga menjadi lebih baik. Anak sulung itu bernama iska, ia adalah seorang gadis perempuan sederhana dan sedikit tomboy. Masa kecil yang telah dilalui gadis muda itu cukup kelam, dimana ia selalu diperlakukan kasar oleh sang ayah yang tempramental dan dimana peran seorang ibu kurang dalam memberi kasih sayang cukup kepada iska. Mungkinkah kehidupan yang iska lalui selama masa kecilnya akan terus menghadang masa depan yang ingin dicapainya, semua itu akan kah terjadi?? Ikuti terus cerita mimin yang akan membuat kalian semakin penasaran akan kelanjutan cerita iska dalam judul Tumbuh Dewasa Tak Wajar Itulah Aku .

Fadila_Irsanti · Teenager
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

Bab 252. Perdebatan

Papski sangat marah dengan pak Arya karena masalah biaya berobat mbah Peno yang tidak sedikit harus terbuang sia-sia.

"Kamu buang-buang uang segitu banyaknya cuma buat si Peno?" bentak papski yang memarahi pak Arya.

"Papski nggak usah bingung, uang itu uang aku dan bukan urusan papski. Mau aku buat apapun itu urusan aku, nggak ada sangkut pautnya sama papski." jawab pak Arya yang tak kalah emosi.

"Kurang ajar, kamu bisa jadi sekarang itu karena papski." teriak papski yang mengundang perhatian banyak orang.

Papski sama sekali tidak ingin melihat batang hidung mbah Peno dan berharap mbah Peno meninggal dunia agar tak menyusahkan orang lain terlebih lagi anggota keluarganya sendiri.

"Papski nggak lihat bagaimana keadaan paman, di mana hati nurani papski sebagai manusia?" tanya pak Arya yang mencoba mengontrol emosinya.

"Tentu papski lihat, dia lemah tak berdaya terbaring di atas kasur. Benar bukan?" jawab papski meremehkan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com