webnovel

Tumbuh Dewasa Tak Wajar Itulah Aku

Sebuah kisah dan tantangan hidup mengenai awal permulaan kisah cinta seorang gadis muda dalam persahabatan iska dan bestie,semua bermula dari rasa kecewa, kesedihan,tak dihargai dan di campakan oleh sebuah keluarga yang hidup sederhana bahkan bisa dibilang serba kekurangan. Dalam perjalanan hidup yang panjang, ditekan oleh kehidupan yang serba kekurangan membuat seorang anak sulung dari 7 bersaudara dituntut oleh keluarga untuk membantu perekonomian keluarga menjadi lebih baik. Anak sulung itu bernama iska, ia adalah seorang gadis perempuan sederhana dan sedikit tomboy. Masa kecil yang telah dilalui gadis muda itu cukup kelam, dimana ia selalu diperlakukan kasar oleh sang ayah yang tempramental dan dimana peran seorang ibu kurang dalam memberi kasih sayang cukup kepada iska. Mungkinkah kehidupan yang iska lalui selama masa kecilnya akan terus menghadang masa depan yang ingin dicapainya, semua itu akan kah terjadi?? Ikuti terus cerita mimin yang akan membuat kalian semakin penasaran akan kelanjutan cerita iska dalam judul Tumbuh Dewasa Tak Wajar Itulah Aku .

Fadila_Irsanti · Teenager
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

Bab 166. Membisu

"Yang kamu katakan itu benar Iska, tapi kamu tidak pernah menjadi seorang ibu. Kamu belum menikah dan belum punya anak, perasaan seorang ibu yang melihat putri kecilnya mati di tangan ayahnya sungguh hancur." ucap bu Ani yang terus menangis.

Iska tahu apa yang di rasakan bu Ani, tapi dia bingung bagaimana cara menghibur bu Ani.

"Sudahlah Iska, saya sedang lelah. Saya masuk kamar dulu ya, kamu nikmati saja pestanya." pamit bu Ani pada Iska karena merasa lelah.

"Baiklah bu, bu Ani istirahat saja. Jangan banyak fikiran, nanti kesehatan bu Ani drop lagi." pesan Iska pada bu Ani.

"Kamu tenang saja Iska, saya tidak papa kok." jawab bu Ani yang beranjak pergi.

Iska ikut merasa sedih melihat bu Ani seperti ini, tapi Iska juga bingung bagaimana caranya agar bu Ani bisa tersenyum lagi.

"Arman, mana istrimu Ani?" tanya mamski pada pak Arman yang menemui keluarga sendiri tanpa bu Ani.

"Ani duduk di sana mams." jawab pak Arman menunjuk tempat bu Ani duduk tadi.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com