Mamie Powell berjalan pelan menuju tempat tidur. Memandangi Basil Jaak yang sedang tidur, senyum tipis terukir di bibirnya. Dia menepuk pipi Basil perlahan, berkata dengan arogan, "Ah, aku tidak menyangka kamu masih bisa jatuh ke dalam jeratanku. Tapi jangan khawatir, aku tidak akan menyakiti kamu. Aku hanya ingin kamu menjadi lelaki milikku."
"Bukan lelaki sejati, tentu saja. Aku ingin kamu bangun besok dengan pikiran bahwa kamu milikku." Jemari sutra Mamie Powell perlahan menyentuh leher Basil Jaak sambil sneer dingin, "Hanya dengan cara ini aku bisa memperluas kekuasaanku!"
Mamie Powell mendesah dingin, berbalik dan bersiap pergi, namun lengannya tiba-tiba dicengkeram. Terkejut, dia berbalik dan melihat Basil Jaak yang seharusnya tidak sadar, kini telah membuka matanya lebar-lebar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com