Di dalam aula istana.
Pria berambut merah, Marquis Ardent Fire, duduk dengan tegap. Di sampingnya, ada dua tetua dari keluarga leluhur dan juga para tetua dari Marquisdom. Di ujung deretan tempat duduk, Rong Xing Lan duduk sambil memeluk putranya. Ketakutan dan keraguan terlihat di wajah Rong Xing Lan. Lagi pula, ini adalah pertama kalinya ia duduk dengan Kakek Marquis dan para tetua. Kakinya terasa lemas. Sedangkan Xue Ying, ia hanya bisa mengendalikan sikapnya. Dengan tingkat kekuatan hatinya saat ini, sulit baginya untuk bersikap seperti anak-anak. Rasanya sangat canggung.
'Aku hanya perlu bertahan melewati periode ini,' pikir Xue Ying.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com