Hong hong hong~
Kedua petarung itu semakin menggila dan terus saling menyerang. Sesekali, Xue Ying berhasil menikam tubuh Wan Jiu, tapi selalu saja tubuh fatamorgananya yang terkena serangan tombaknya. Jelas, Wan Jiu sengaja membiarkan Xue Ying menyerangnya.
Pu!
Tombak Xue Ying melesat bagaikan ular beracun, kemudian menerjang maju dan langsung mundur.
"Ini…"
Dua tubuh Wan Jiu berhenti menyerang, lalu salah satu di antaranya menghilang.
Saat ini, hanya tinggal satu tubuh Wan Jiu saja yang berdiri di udara. Ia melemparkan tatapan tidak percaya ke arah Xue Ying. "Bagaimana… bagaimana kau bisa…"
"Jurus pedangmu tidak terlalu sempurna, dan sepertinya aku lebih beruntung daripada kau," kata Xue Ying.
Tatapan mata Wan Jiu menunjukkan rasa tidak rela.
Jurus pedangnya tidak sempurna? Xue Ying lebih beruntung?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com