Adler menghampiri Liesel untuk melihat hasil gambarnya. "Lily, apa kau yang menggambar semua ini?"
"Ya, Paman. Tapi Paman Dannie menunjukkan contoh dari ponselnya." Liesel menjawab jujur.
Adler langsung duduk di kursi sebelah Liesel. "Aku juga suka menggambar."
Adler langsung teringat hobi masa lalu yang pernah ditekuninya. Namun, dilarang keras oleh papa. Karena tidak ada keluarga Wirtz yang mencari kehidupan lewat lukisan.
"Oh, ya? Ayo, gambarlah sesuatu." Liesel tampak tertarik dan bersemangat.
Adler mengambil alih pensil lalu mulai menggambar. Ia hendak menggambar sebuah sketsa rumah di mana ada ayah, ibu dan juga putri kecil.
Genevieve hanya menjadi penonton. Namun, decak kagum kedua perempuan cantik itu langsung muncul ketika Adler menyelesaikan gambarnya.
"Tadaa." Adler membawa gambar itu ke depan dada untuk memamerkannya.
Liesel mendadak diam. Gambar itu membuatnya sedih. Tangan mungilnya terulur menunjuk ke sketsa. "Daddy."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com