webnovel

Tuan CEO, Jangan Cintai Aku!

Sejak kematian Melysa, kakaknya yang meninggalkan bayi mungil bernama Liesel, Genevieve yang baru berusia 17 tahun, harus mengambil alih peran sebagai ibu dari bayi tersebut. Liesel terlahir dari hubungan semalam ketika Melysa dijebak rekan kerjanya yang iri kepadanya dengan seorang laki-laki yang tidak dikenal. Akibat peristiwa itu, Melysa terpuruk dalam depresi dan akhirnya meninggal. Genevieve harus berhenti sekolah, mencari kerja, dan membesarkan Liesel sendirian. Hidupnya sangat berat dan penuh penderitaan, hingga pada suatu ketika, ia bertemu CEO tampan dari grup Wirtz tempat ia bekerja dan mereka saling jatuh cinta. Namun ketika cinta mulai bersemi, rahasia kelam di masa lalu membuat hati Genevieve terluka dan memutuskan untuk pergi. *** Adler Wirtz tidak pernah jatuh cinta kepada wanita manapun sebelum ia bertemu Genevieve. Pengalaman buruk 4 tahun lalu ketika ia dijebak mantan kekasih untuk tidur dengan seorang wanita tidak bersalah membuatnya trauma. Selama bertahun-tahun ia menyimpan rahasia kelam itu, sambil berusaha mencari wanita yang tidur dengannya empat tahun lalu itu, setidaknya untuk menunjukkan tanggung jawab. Namun sayang, ketika Adler mulai membuka hati kepada Genevieve, rahasia masa lalunya terkuak ke permukaan bersama dengan munculnya anak perempuan yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya. Hidup Adler serentak berubah dan hubungannya dengan Genevieve pun hancur. Apakah Genevieve akan dapat memaafkan Adler dan melupakan dendam masa lalu? Ataukah ia akan meninggalkan Adler selamanya?

Missrealitybites · Urban
Zu wenig Bewertungen
296 Chs

Adrianne Yang Menjadi Pendiam

Setelah kue itu matang, Aldo dan Genevieve langsung membagikan sebagian besar stok ke penduduk yang kebetulan melintas. Adrianne cuma menatap dari balik jendela kaca toko.

Sisa kue yang tidak dibagikan, ada di meja dekat kedua suster itu duduk. Sengaja untuk dimakan oleh Genevieve dan teman-temannya saat minum teh sore nanti setelah tutup toko. Tak lupa ada yang disisihkan untuk Liesel juga.

Usai membagikan kue, Genevieve dan Adrianne langsung menjemput Liesel. Rasa canggung itu mulai terkikis perlahan-lahan. Adrianne benar-benar memperlakukan Genevieve seperti sahabat yang sudah lama saling kenal. Tidak ada jarak sama sekali.

Genevieve sendiri tetap mempertahankan sikap sopan sebagaimana layaknya seorang anak kepada ibunya.

Tak hanya makan siang bersama, Adrianne bahkan ikut minum teh sore di sana. Benar-benar menikmati kebersamaan dengan menghabiskan waktu di toko kue itu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com