"Jika kamu meninggalkan barang-barangmu berantakan lagi, akan kubuang semuanya!" ujar Gu Zhou dengan nada dingin.
Sambil menggenggam tas berkah dengan erat, Qiao Nian bertanya dengan hati-hati, "Apakah kamu tidak menyukai tas berkah?"
"Aku hanya berpikir ini berbau harum. Makanya aku taruh di brankas untuk memberi wewangian," kata Gu Zhou dengan dingin, sambil membanting pintu lemari pakaian.
Qiao Nian memandang Gu Zhou dengan bingung. Dia memiliki perasaan yang mengganggu bahwa Gu Zhou bertingkah agak aneh hari ini. Bukankah dia menyukai ambergis? Kenapa dia malah menyimpan sachet wangi cendana di dalam brankas?
Untuk apa sebuah brankas memerlukan wewangian?
Gu Zhou berjalan ke meja rias dan mulai mengeringkan rambutnya dengan acuh tak acuh. Dengan punggung menghadap Qiao Nian, dia berbicara dengan serius, "Jangan meninggalkan barang-barangmu sembarangan di masa depan."
Qiao Nian masih bingung, tapi dia mengangguk dan berkata, "Aku mengerti."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com