webnovel
#ADVENTURE
#ROMANCE
#REINCARNATION
#DEVIL
#IMMORTAL
#CINTA
#FANTASI
#ROMANTIS
#HOROR

Tsabitha Penyihir Berdarah Campuran

12 tahun yang lalu seperti mimpi buruk seumur hidupku. Meski sudah begitu lama, bayangan itu masih sangat jelas. Tepat saat peluru menembus kepala temanku, lalu dia terjatuh di depanku. Bingung, takut, dan entah perasaan apa lagi yang bercampur aduk di kepalaku. Aku tidak tahu harus bagaimana saat itu, hanya menangis. Setelah 12 tahun kejadian itu berlalu, setiap kali bayangan itu muncul, perasaan yang sama masih aku rasakan. Aku seolah tidak bisa mengubah apa pun, meskipun kejadian itu berulang kali terjadi di depanku. . . Aku menyusuri jalan setapak menuju bagian ujung. Dingin dan gelap tanpa penerangan, ditambah dinding kayu yang dibuat mengitari tempat ini menghalangi cahaya luar yang masuk. Sesampainya di satu bagian aku meletakkan buket lily putih yang sudah aku bawa, tepat di atas sebuah batu marmer putih bertuliskan nama ‘Zie’. “Aku pulang,” lirihku. Aku duduk di sampingnya, mengeluarkan beberapa kue dan dua buah susu kotak kesukaan kami. “Bagaimana keadaanmu di sana? Apa kamu baik? Apa kamu makan teratur?” aku mengusap nisan itu lembut. “Tunggu aku,” bisikku. ____________________________ Tsabitha And The Naughty Cat ************************ Updates at 08.00, 11.00 dan 20.00 WIB ************************ #Meet me on instragram: bluehadyan

dewisetyaningrat · Fantasy
Zu wenig Bewertungen
401 Chs
#ADVENTURE
#ROMANCE
#REINCARNATION
#DEVIL
#IMMORTAL
#CINTA
#FANTASI
#ROMANTIS
#HOROR

Extra Part 7

7. Surga dan Neraka

Hari esok datang bersama kenyataan mengerikan yang mengenakan baju tipis, memamerkan dada besar dan paha yang tak kalah mulus dengan wajah yang telah dipoles cantik.

"Vanessa Dunlear, tapi panggil aku Candy," wanita itu memperkenalkan diri, dengan santai mendudukkan diri di salah satu kursi meja makan seolah dia pemiliknya.

Rhea mengerjap cepat untuk menyingkirkan kantuk, kemudian menatap heran pada orang asing itu. Sungguh seksi dan memukau. Ujung rambut pirangnya dicat merah muda. Senada dengan bajunya yang terlihat semakin minim karena dia menyilangkan kakinya di paha. Seolah menendang udara dengan santai, high heel hitamnya mengkilap terkena cahaya.

'Telapak kakinya besar banget,' Rhea masih memandangnya, 'Kayak laki-laki.'

"Hei!" wanita itu menjentikkan jarinya, menarik perhatian Rhea, "Mataku di atas sini."

Mata biru Rhea bertemu pandang dengan mata gelap wanita itu yang entah kenapa, tampak ramah, "Anda siapa?"