"Kamu sedih?"
Karin terkekeh hambar. Pertanyaan macam apa itu? Seharus nya Aldo tahu apa jawaban dari pertanyaan nya itu.
"Menurut kamu?"
"Sedih, maka nya kamu nangis. Bener kan?"
"Kalau kamu tahu aku sedih, kenapa harus nanya?" Ketus Karin.
Aldo tersenyum hambar. Apakah tidak ada sedikit pun tempat di hati gadis itu yang tersisa untuk nya? Apakah semua hati gadis itu sudah di penuhi oleh Vino?
"Kamu cinta sama Vino?"
"....."
"Kamu sayang sama Vino?"
"...."
"Karin jawab."
Karin menarik nafas dalam sebelum berucap, "Bisa enggak jangan tanya itu sekarang kak? Enggak sopan nanya soal perasaan di pemakaman kayak gini."
"Enggak bisa, aku butuh jawaban itu sekarang."
Karin merutuki Aldo dalam hati. Kenapa laki laki itu mendadak mendesak nya seperti ini? Ia sungguh tidak bisa menjawab pertanyaan itu karena ia sendiri belum mendapat jawaban nya.
"Aku bilang enggak sekarang kak."
"Egois."
"Apa nya yang egois?" Tanya Karin bingung.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com