webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · Urban
Zu wenig Bewertungen
406 Chs

TUJUH PULUH DUA

Laki-laki itu mencintainya dan mungkin sampai sekarang masih tetap mencintainya. Dan bodohnya lagi kenapa dulu dia memberikan kesempatan itu padanya dan berharap laki-laki itu akan menjadi pendamping hidupnya. Tapi bagaimana dengan sekarang ? apakah dalam kondisi seperti sekarang masih harus mengharapkan kalau cinta itu masih ada? Kalau harapan itu masih ada? Rasa sakit yang di buat laki-laki itu masih membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk mengobatinya. Namun jika mencintai adalah sebuah kesalahan? Dia pun tidak tahu perasaan seperti apa yang menjadi pembenarannya.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Elise terkejut. Cepat dia menutup kembali kotak kecil itu dan menyelipkannya di saku jaketnya dia pun menoleh sambil mengulas senyum ke arah datangnya suara setelah mengetahui siapa pemilik suara itu.

"Nala.?" Dia masih belum bisa percaya dengan pandangannya. Gadis dengan rambut hitam panjang itu mengangguk lalu duduk di sampingnya "Ya, aku . Elise, bagaimana kabarmu?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com