webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · Urban
Zu wenig Bewertungen
406 Chs

TIGA RATUS EMPAT

Di malam hari di meja makan. Elise dan kedua kakaknya serta tambahan Wahyu yang memaksa ikut makan malam bersama mereka meninggalkan kakeknya sendirian di rumah. Benar-benar cucu yang berbakti. Beruntung sekarang ada Dion bersama mereka sehingga kakek tidak benar-benar merasa sendiri.

"Jadi, kau mengirimnya ke salah satu restoran untuk menjadi koki?" Tanya Arka. Sambil menggigit goreng udang. Sehingga terdengar suara kriuk-kriuk. Mereka tidak membuat aturan yang ketat ketika di meja makan, mereka bisa bicara asalkan tidak tersedak.

"Aku sudah menawarkan posisi itu tapi dia menolak. Dia bilang ingin menjadi pelayan yang melayani pelanggan saja, jika dapur memerlukan bantuan dia akan membantunya. Aku setuju saja lagi pula penampilan nya juga menarik tidak akan membuat restoran kita jatuh." Jelas Elise.

Rendra yang sejak tadi fokus makan menatap Elise "Kau melakukan itu pasti bukan Cuma-Cuma bukan?"

Elise nyengir lebar "Kakak selalu bisa menembaknya"

"Apa alasannya?" tanya Arka.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com