webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · Urban
Zu wenig Bewertungen
406 Chs

TIGA RATUS EMPAT PULUH

Jiyan menggunakan paha Rendra sebagai bantal ia berbaring di sofa panjang kondisi fisiknya yang Masih dalam masa pemulihan sangat mudah lelah dan mengantuk. Setelah duduk di ruang tunggu selama dua jam membuatnya lelah, kali ini mereka sudah di pindahkan ke kamar rawat dan di jaga ketat.

"Wahyu.. apakah belum sadar juga?" Gumam Jiyan dengan suara serak dan mengantuk.

"Dokter bilang ia akan segera bangun. Bersabarlah."

"Tapi aku lapar kak.." rengek Jiyan sambil mengusap perutnya.

"Bersabarlah sebentar lagi Rian akan datang membawa makanan.." sambung Arka.

Jiyan yang berbaring malas kembali bergumam "Siapa Rian ini?"

Rendra menatap Jiyan ia ingat semua orang tahu tentang orientasi seksual Arka hanya Jiyan yang belum mengetahui nya, Rendra menatap Arka lalu berbalik pada Jiyan.

"Kakak siapa Rian ini? Kenapa dia sangat baik?" tanya Jiyan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com