webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · Urban
Zu wenig Bewertungen
406 Chs

SERATUS TUJUH PULUH TUJUH

Ke esokkan paginya Elise bangun degan kepala pusing serta wajah pucat. tapi karena dia sudah berjanji untuk ke yayasan dia harus bersiap-siap jangan sampai membuat buk joko menunggu. Elise menggigil hebat setelah mandi air dingin, dia merasa segar tapi tetap saja kepalanya masih pusing. Pagi ini ketika dia bangun ternyata jendela kamar tidak di tutup sapai pagi, bahkan laptopnya masih menyala dengan lagu yang sama berulang-ulang. Elise menelan ludah yang terasa pahit di lidah ketika sarapan dia juga tidak berselera.

"Elise.. kau kenapa? Wajahmu pucat?" tangan buk joko terulur menyentuh kening Elise seketika mata wanita paruh baya itu melotot "Kau demam! Itu pasti karena kau duduk di luar terlalu lama semalam."

Pak joko "Kalau begitu di tunda saja ke yayasannya, lagi pula tidak terlalu banyak pekerjaan di sana. Sebaiknya kau istirahat di rumah saja."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com