Arsen tidak ikut dalam pergulatan dua perempuan itu di dapur dia hanya duduk di kursi sambil menatap mereka berdua, yang bicara dengan percaya diri tapi bersembunyi sedikit jauh dari ember yang berisi ikan. Elise mengerjap tatapannya begitu tenang perlahan dia duduk di lantai bersandar pada pintu kamarnya sambil bertopang dagu menatap ke arah dapur.
"Pertama buang dulu airnya." Kata Nala.
Alea yang memeluk spatula mengangguk paham dan menunggu aksi Nala.
"Tahan Ikannya."
Alea menoleh ke arah ember yang berisi ikan belut menggeliat-geliat membuatnya semakin geli dan takut.
"Kemudian baru tangkap ikannya.." kata Nala lagi sambil tersenyum lebar pada Alea. Elise tidak tahu dalam mimpi saja dia bisa melihat mereka sangat Akrab kenapa di kenyataan mereka tidak bisa akrab.
Terlihat Alea yang menatap Nala penuh kekaguman mata gadis itu bahkan melebar antusias seperti melihat bintang.
"Wah! Nala kau hebat sekali.."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com