webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · Urban
Zu wenig Bewertungen
406 Chs

LIMA PULUH DELAPAN

"Apa kau mau memaafkan aku Elise.."

Elise menelan ludah susah payah ketika suara itu kembali terdengar. Minta maaf memang mudah tapi untuk memaafkan tidak semudah membalikkan telapak tangan, dia tidak bisa memaafkan begitu saja semuanya butuh proses. Dan itu mungkin akan memakan waktu yang lama sampai hatinya benar-benar bisa di tata kembali.

Arsen memejamkan mata sejenak. Menyadari kalau Elise tidak akan semudah itu mau memaafkannya, dia kembali menghela napas mengalihkan pandangannya ke tangan Elise yang terkepal. Dan dia pun tersenyum miris setelah mendapati kalau Elise masih memakai cincin pemberian nya dulu.

"Kau masih memakainya.." tanyanya dengan tatapan nanar.

Elise menoleh dengan pandangan seolah mengatakan "Apa?"

"Cincin itu" katanya lagi sambilenunjuk ke kari manis Elise.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com