webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · Urban
Zu wenig Bewertungen
406 Chs

DUA RATUS SEMBILAN PULUH TIGA

"Ini bukan salah kakak.. aku tidak akan menyalahkan kakak, sekarang kita hanya bertiga harus saling bergantung dan melindung".

Malam itu di taman, mereka bertiga bicara dari hati ke hati. Mereka pulang dengan perasaan ringan. Malam itu Elise dan Rendra terpaksa pulang menggunakan mobil Arka.

Sampainya di rumah tiga kakak beradik itu tidak langsung masuk kamar melainkan duduk di ruang keluarga. Arka dan Rendra menatap Elise sejenak lalu mereka tertawa bersama, Elise menatap heran pada kedua kakaknya.

"Apa? Kenapa kalian tertawa.."

"Seperti kataku, seharusnya kau mengajak mu untuk menghancurkan rumah itu. Tapi kau malah bersenang-senang sendirian, apakah ini adil?" tanya Arka jengkel. Ia tidak bisa masuk ke pertempuran mereka sebelumnya, jadi ia terpaksa menjadi penonton dari samping.

Rendra juga tertawa "Aku dengar dia pingsan karena marah.. apa yang kau lakukan, Elise. Hingga membuatnya sampai seperti itu?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com