webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · Urban
Zu wenig Bewertungen
406 Chs

DUA RATUS SEMBILAN PULUH EMPAT

"Maaf.. aku pikir dengan bepergian akan membuat rasa bosanku hilang. Aku tidak tahu kalau tindakan ku akan membuatmu marah.. maafkan aku Elise.." kata Alan bersalah.

"Kau tahu itu salah, tapi tetap melakukannya! Alan berhenti melakukan hal yang bodoh.."

Alan diam "Apakah tindakan ku terlihat bodoh di matamu? Elise apakah kau masih belum jelas tentang perasaanku?"

Elise menghela napas menatap ke arah lain, saat itu pelayan datang lagi mengantarkan pesanan mereka. "Terima kasih.." kata Elise pada pelayan setelah meletakkan semua hidangan di atas meja. Elise menatap Alan "Ini, makanlah.. ini bagus untuk daya tahan tubuh. Makan yang banyak jangan sampai kau pingsan ketika bersamaku, aku tidak sanggup menggendong mu paling aku akan menyeretmu sepanjang jalan seperti karung sampah" ujar Elise lagi.

Alan tertawa kecil "Kribo terlalu melebihkan, penyakitmu tidak begitu mematikan! Ginjal bukanlah penyakit yang parah.." katanya santai.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com