Peyvitta tidak kuasa menahan air matanya, tidak bisa dibohongi kalau dia sekarang merasakan yang namanya sakit. Sakit yang dia rasakan sudah bukan sakit biasa, melainkan sudah sangat sakit.
Kali ini Airin tidak begitu memedulikan kehadiran Peyvitta, dia sudah lelah sendiri, bahkan menahan dirinya saja dia sudah merasakan yang namanya lemas.
Pandangannya sudah mulai kabur, sebab sedari tadi pagi dia menangis, bahkan sedari awal mengetahui kalau anak kesayangangannya sudah berpulang dan tak akan kembali.
Waktu sudah mulai siang, bahkan sudah hampir tengah hari, sehingga mereka yang sudah hadir di sini sudah pergi, meninggalkan kuburan Reynard.
Sudah tidak ada orang lain lagi, sehingga Peyvitta memilih untuk berjongkok, memandang sebuah bangunan yang sangat rendah yang menjadi tempat peristirahtan terakhir Reynard.
Peyvitta masih tidak percaya saat dia melihat siapa yang ada di hadapannya, meski bukan sepenuhnya di hadapan, tapi dia masih tidak percaya dengan semua ini.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com