```
Lin Yuan memberi isyarat pada kakaknya agar membuka pintu dengan hati-hati sambil dia sendiri memegang cangkul tinggi-tinggi.
Pintu itu pun terbuka sedikit demi sedikit.
"Ah!"
Ketika wajah Xia Zheng muncul di pintu, Lin Yuan tiba-tiba merasa seolah kekuatannya telah hilang dan dia menjatuhkan cangkul itu dari atas kepalanya ke tanah. Apa yang terjadi? Apakah dia belum bangun dari mimpinya? Bagaimana pria berwajah babi itu bisa muncul di depan pintunya kali ini?
Xia Zheng menatapnya dengan ekspresi terkejut, bahkan serupa hantu, wajahnya pun menghitam, tangan di pinggang, dia menghela napas, "Dasar anak nakal! Kenapa kamu selalu terlihat seperti itu saat melihatku? Apakah saya berhutang padamu?"
Lin Yuan jelas masih belum kembali ke kesadarannya dari mimpi tentang kaki babi yang ditutupi bulu hitam, dia menoleh ke Lin Wei, yang sudah meletakkan tongkatnya, dan bertanya dengan gagap, "Kakak, apakah aku, apakah aku sedang bermimpi? Mengapa aku melihat pria ini lagi?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com