Tasya menatap Bian jijik, dia menepis tangannya dan wajahnya menjadi dingin, "Siapa yang membuatku menangis? Apa hubungannya denganmu!"
"Kamu tidak apa-apa? Uang yang kamu pinjam padaku belum kamu lunasi tapi mengapa bajunya usang begini?" Tanya Bian.
"Apakah kamu seorang laki-laki? Aku masih ingat utangku padamu!"
"Aku tidak memikirkan utangmu, aku memikirkan dirimu."
Tasya yang mendengar itu menatapnya dengan jijik.
"Kamu berkeliaran tengah malam begini, ini sangat berbahaya. Akhir-akhir ini ada banyak gengster berkeliaran."
Tasya juga mendengar berita bahwa siswi dirusak oleh gangster, ketika Bian mengatakan itu tubuhnya merinding. Bagaimanapun sombongnya dia, dia tetap takut dirusak oleh gengster seperti itu.
Tasya mendengar dari ayahnya kalau Bian sekarang kepala mandor proyek dan paman Jessy sangat mempercayai Bian, pria yang lihai dan licik.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com