webnovel

TRACES OF LOVE

Kisah seorang wanita biasa bernama Sabrina yang hanya hidup berdua dengan seorang wanita tua yang sudah membesarkannya selama ini. Dia adalah Ibu angkatnya. Sejak kecil Sabrina tidak pernah tahu siapa Ibu kandungnya. Sabrina hanya tahu foto Ibunya saja. Karena sejak kecil Sabrina sudah diangkat oleh wanita tua yang sudah dianggap sebagai Ibu kandungnya. Selama hidupnya Sabrina tidak pernah merasakan kebahagiaan. Kehidupannya selalu saja dipenuhi dengan kesedihan. Sabrina harus berjuang sendirian untuk melanjutkan kehidupannya dan juga Ibunya. Apalagi sang Ibu yang mempunyai penyakit kronis yang mengharuskan dirinya cuci darah setiap bulannya dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Membuat Sabrina harus bekerja keras. Sabrina bekerja di salah satu Restaurant ternama. Sejak saat itu Sabrina mulai merasakan ada sebuah kebahagian di dalam hidupnya. Sabrina telah jatuh cinta dengan pemilik Restaurant tempat bekerjanya. Walaupun Sabrina sadar jika cintanya tidak akan pernah terbalaskan, tetapi Sabrina merasa kehidupannya jauh lebih baik setelah mengenal laki-laki itu. Namun selama itu juga Sabrina tidak pernah mengungkapkan perasaannya. Karena Sabrina sadar diri jika kehidupannya dengan Alvin sangat berbeda. Alvin adalah pemilik Restaurant. Sedangkan Sabrina hanya seorang pelayan di sana. Sabrina hanya bisa mencintainya dalam diam. Hingga akhirnya Sabrina harus mengubur perasaannya dalam-dalam setelah suatu konflik datang menghampiri mereka berdua.

Arummsukma · Fantasy
Zu wenig Bewertungen
396 Chs

Penjelasan

"Alvin. Kita makan bareng di kantin yu."

Tiab-tiba saja Amanda datang menghampiri Alvin sambil mengajaknya untuk makan di kantin bersama. Bahkan Amanda sambil memegang tangan Alvin. Namun langsung di tepis begitu saja oleh Alvin. Amanda merasa terkejut dengan perlakuan Alvin kepadanya.

"Sorry Manda. Gua mau makan sama Sabrina kali ini," jawab Alvin.

"Ga apa-apa. Lu sama Sabrina aja. Gua sama Amanda kan udah biasa juga," sahut Sabrina.

"Engga. Kali ini gua mau makan bareng sama lu dan Keisya juga. Udah lama juga kan kita ga makan bareng. Please Qill, kita kan udah lama ga makan bareng. Kali ini lu mau ya. Lu anggap aja ini makan bareng persahabatan kita."

Tiba-tiba saja Keisya datang menghampiri mereka semua yang sedang berdebat tentang makan siang kali ini.

"Iya lah Qill. Udah lama kita ga makan bareng. Kangen nih gua. Kan kita sahabatan. Masa gua cuma berdua terus sama lu, Qill," ucap Keisya sambil melirik ke arah Dilla dengan tatapan yang sangat tajam.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com