webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · Teenager
Zu wenig Bewertungen
167 Chs

Vee dan Brian

Vee masih belum tersadar dari lamunannya, sampai akhirnya Cleo mendekati Vee dan menegurnya. " Vee, cowok itu manggil Lo " barulah Vee tersadar " Oops sorry " ucap Vee dengan gugup " aku Brian.... " ucap Brian dengan sopan sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat, tiba-tiba Angel sudah lebih dulu menjabatnya " gue Angel " ucap Angel yg kegirangan, Brian hanya tersenyum kecil sambil melirik ke arah Vee, dan dari arah ke jauhan Barra melihatnya bersama Aerin

"Lo dari mana? " tanya Angel dengan berlagak centil, tiba-tiba Bintang menarik tangan Angel sebelum ia berbisik " Ngel, Lo apa-apa sih, cowok yg namanya Brian itu tau nya sama Vee ehh Lo malah nyerobot aja " " yah gue kan nggak tau, soalnya dia kan ganteng banget dan Lo liat mobilnya nggak kalah keren sama pemiliknya " balas Angel " udah Lo diem jangan buat malu " bisik Bintang lagi, lalu Angel menutup mulutnya dengan jari-jari kecilnya, Brian kembali tersenyum melihat tingkah Angel. " maafin temen-temen kita ya kk " ucap Cleo dengan sopan, Brian pun menoleh kearah Cleo sebelum menjawab

" no problem " balas Brian, kemudian kembali menatap Vee yg masih terdiam. Suara dering telfon Vee berbunyi dan saat dia menatap kelayar muncul nama

' Dady '

Vee pun perlahan menjauh untuk menerima telfon dari ayahnya.

" hallo Dad "

" hai sayang, apa kamu sudah keluar sekolah "

" sudah Dad " jawab Vee singkat

" Dady mau ngasih tau kamu, kalu anak om Gunawan yg akan menjemput kamu pulang"

DEG...

sontak detak jantung Vee berdetak sangat kencang mendengar ucapan dari sang ayah

' anak??? jadi cowok rooftof ini anak om Gunawan?? ' gumam Vee di batinnya

" hallo Vee "

Vee tersadar dari fikirannya

" iya Dad, Vee dengar " lalu Vee memutuskan panggilannya kemudian kembali mendekati teman-temannya

" apa kita bisa pulang sekarang? " tanya Brian, Vee masih terlihat seperti orang bodoh dengan mengangguk kan kepalanya dengan pelan. Dengan sopan Brian memperlakukan Vee secara baik, dia membukakan pintu mobilnya untuk Vee, dengan malu-malu Vee pun masuk " kita duluan yah " ucap Brian, perlahan mobil Lamborghini Aventador itupun meninggal kan lingkungan sekolah.

" Vee harus jelasin ke kita siapa cowok ganteng tadi " ucap Angel " bener banget pasti tu cowok tajir melintir " sambung Hanna " tu cowok kerjanya apaan yah dari penampilan nya aja udah keren banget kayak pengusaha terkenal " sambung Angel " ya ampun Vee, Lo kok beruntung banget sih " ucap Hanna. Bintang pun melihat kedatangan Barra dan Aerin sebelum membalas ucapan perkataan Hanna " bener banget, bahkan tu cowok lebih segalanya dari pada mantannya " Bintang tersenyum sinis lalu Cleo menatap Aerin dengan berkata " Lo liat kan " Aerin hanya diam saja sambil menarik tangan Barra dan masuk kedalam mobil jemputan nya.

Detak jantung Vee masih tak terkendali saat dimana dia duduk bersebelahan dengan seorang pria yg bisa di nilai lebih dewasa darinya dan merupakan seseorang yg akan di jodohkan dengan nya. Brian tersenyum melihat wajah Vee yg tampak memerah karena malu " kenapa kamu diam " ucap Brian yg mencair kan suasana,

" kamu cowok yg duduk di rooftof itukan ? " balas Vee dengan hati-hati, Brian kembali tersenyum sebelum menjawab

" iya " ucapnya singkat

" bukannya waktu itu om Gunawan bilang kalau kamu nggak ikut dalam acara makan malam itu " sambung Vee yg tanpa menoleh ke arah Brian sedikit pun, lalu Brian menjawab " aku memang tidak ikut, buktinya aku tidak bergabung sama kalian "

" tapi kenapa kamu ada di rooftof di restauran yg sama ? " tanya Vee lagi namun tetap tidak menoleh ke arah Brian

" disana tempat favorit ku untuk menenangkan fikiran saat lelah dalam berkerja dan aku tidak tau kalau ternyata acara makan malam itu di restauran yg sama " ucap Brian dengan berpura-pura tidak tahu, padahal jelas nyatanya bahwa Brian ingin melihat Vee dari kejauhan Vee pun kembali terdiam tanpa merespon ucapan Brian

" lalu kenapa kamu tidak ikut saat acara makan malam ke dua ?" tanya Brian yg kembali memecahkan keheningan

" karena waktu itu aku sedang ada tugas kerja kelompok " jawab Vee dengan jujur, Brian kembali tersenyum

' ternyata dia berkata jujur ' ucapnya dalam hati.

" kamu sudah makan ? " tanya Brian lagi

" tadi aku baru makan cemilan aja di kantin " jawab Vee yg mulai santai

" ok kalau gitu nanti malam aku mau ngajak kamu dinner di luar " ucap Brian, jantung Vee kembali berdetak dengan kencang

" Setidaknya itu untuk mengganti pertemuan kita yg tertunda " sambung Brian, Vee langsung menoleh ke arah Brian dan seketika Brian mengedipkan matanya, membuat wajah Vee kembali memerah karena malu namun dalam hatinya bersorak bahagia.

sesampainya dirumah, Vee masih tersenyum mengingat saat Brian datang menjemput nya dan saat Brian mengedipkan matanya semua nya terlihat indah Vee merasakan kebahagiaan nya kembali.

" ciyeeeee yg di jemput sama cowok baru " goda Mega " Momy apaan sih, Vee kan jadi malu " ucapnya sambil menunduk menutupi merah di pipinya, lalu berjalan menuju kamarnya yg berada di lantai dua.

" astagaaaa, kok gue nggak minta no telfon nya ya...." ucap Vee sambil menepuk kepalanya, tiba-tiba telfon Vee Kembali berdering di lihat dari layar kaca Vee tidak mengenali no tersebut.

" ini no siapa ya? apa ini no Barra? nggak-nggak, gue nggak boleh berhubungan lagi sama Barra" ucap Vee lalu mengabaikan telfon tersebut, lima menit kemudian telfon Vee kembali berdering sontak membuat Vee semakin penasaran lalu menjawab panggilan tersebut " hallo " sapa Vee dengan lembut.