webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · Teenager
Zu wenig Bewertungen
167 Chs

Ulang tahun Brian

Hari ini adalah hari ulang tahun Brian, Vee sudah menyiapkan kejutan untuknya dibantu oleh teman-temannya dan juga teman-teman Brian.

Dan pagi ini Brian sudah bersiap-siap untuk kembali berangkat kekantor

" kamu hari ini kuliah " tanya Brian sambil menyusun beberapa berkas yang akan dibawa

" nggak hari ini aku libur " jawab Vee santai.

" kamu nggak mau ngomong sesuatu gitu sama aku ? " tanya Brian

" ada ..... " jawab Vee dengan senyum nakal

" apa.... " Brian tak sabar mendengarkan nya

" semangat kerjanya ..... " ucap Vee sambil memainkan matanya, membuat Brian berdecak kesal, sedangkan Vee menahan diri agar tidak tertawa melihat sikap Brian yang mulai kesal.

" ya udah, aku berangkat ya " ucap Brian sambil mengecup kening Vee

" hati-hati ya " balas Vee.

Vee ikut mengantar nya sampai ke mobil.

#Kantor

Shalu dan rekan kerjanya sudah menyiapkan kejutan besar untuk Brian. Ruangan Brian sudah di decor nuansa hitam dan putih

dan nampak kue di atas meja dan beberapa tumpukan kado dari karyawan nya.

" Aduh Ran.... belom ketemu aja gue udah deg degkan " bisik Shalu

" udah santai aja.... " balas Rani

" kalo pak Brian sampe nolak kue dari gue gimana ? "

" Lo tenang aja, dia pasti Nerima Lo... lagian Lo juga cantik, seksi, smart.... cocok lah sama pak Brian.... dan dari kacamata penglihatan gue, kalo pak Brian nggak suka sama Lo ngapain dia ngajak Lo meeting keluar kota "

Shalu diam tampak berfikir

" itukan emang soal kerjaan nggak ada yang lebih..... di sana aja dia acuh tak acuh sama gue " ucap Shalu dengan malas.

" itu perasaan Lo aja.... " balas Rani

Brian datang bersama Restu dan Nathan menuju ruangan nya

" sstttt pak Brian udah mau kesini " ucap salah satu karyawan yang bernama Danu

Sementara yang lainnya bersiap untuk menyambut Brian

' ceklek..... ' seseorang membuka pintu

" surprise.......... selamat ulang tahun pak Brian....... " ucap para karyawan nya yang berada di ruangannya, sontak membuat Brian terkejut terlihat sedikit senyuman di wajah Dimas

" happy birthday bro.... " ucap Restu lalu memeluk Brian diiringi oleh Nathan

" thanks... "

terlihat kebahagiaan di wajah tampannya

' apa Vee juga tau kalo gue ulang tahun hari ini ' gumam Brian dalam hati

Shalu berjalan mendekati Brian dengan hati-hati sambil membawa kue tart di tangan nya, senyum manisnya merona saat Brian menatap nya

" make wish dulu pak... baru tiup lilin nya " ucap Shalu dengan lembut.

Brian pun melakukan apa yang di pinta oleh Shalu dan memberikan senyum termanisnya untuk Shalu sebagai ucapan terimakasih

Restu dan Nathan merasa ada yang aneh dari gelagat yang ditunjukkan oleh Shalu, membuat mereka hanya saling melirik.

" terimakasih untuk semuanya..... saya tidak menyangka bahwa kalian ingat ulang tahun saya " ucap Brian dengan santai

" sama-sama pak... ini semua idenya Shalu pak " jawab Rani, mendengar ucapan Rani, Shalu hanya menunduk karena malu wajah nya mulai memerah karena Brian mulai menatap nya kembali dengan dingin.

" terimakasih Shalu, tapi seharusnya kamu tidak perlu repot-repot " ucap Brian dengan tajam.

Menyadari sikap Brian yang kembali dingin, membuat Shalu kembali tak berkutik.

" sekarang semuanya sudah selesai, kalian bisa kembali keruangan kerja masing-masing, dan satu lagi malam, kalian semua saya undang untuk makan malam di caffe Victoria untuk ungkapan terima kasih saya pada kalian semua " ucap Brian lagi.

" sama-sama pak " balas mereka semua

Mereka semua pun keluar, kecuali Restu dan Nathan yang masih berada di sana

" feeling gue nggak enak deh liat cara Shalu natap Lo " ucap Restu

Brian tidak memperdulikan ucapan Restu, ia fokus pada layar laptop nya

" gue juga... apa lagi cara dia saat ngasih Lo kue, kayak orang jatuh cinta " tambah Nathan

Brian hanya tersenyum kecil mendengar celotehan kedua sahabatnya.

#rumah

Vee sudah mempersiapkan kado untuk Brian, binar matanya menunjukkan kan kebahagiaan saat melihat sebuah gambar hasil USG, bahwa ada janin yang akan berkembang di dalam rahim nya.

' drrttt ' suara getar ponsel Vee terdengar di telinganya, dan dengan cepat ia mengambil ponsel yang berada di atas nakas

" halo "

" hai sayang "

benar saja suara lembut Brian begitu menggelitik di telinganya

" kamu sedang apa " tanya Brian

" baru aja mikirin kamu, kamu udah nelfon "

" bearti kita benar satu hati "

" hahaha mulai gombal "

" kamu tau ini hari apa "

" iya aku tau lah..... ini kan hari Sabtu " jawab Vee sambil menahan tawa

" aku serius sayang..... "

" iya aku juga serius..... emangnya kenapa sih" tanya Vee yang pura-pura tidak tau

Brian berdecak kesal mendengar jawaban Vee, sedangkan Vee masih menahan tawa

" ya sudah lupakan... nanti malam bersiaplah aku akan membawamu untuk pertama kalinya dan memperkenalkan kamu kepada seluruh karyawan ku " ucap Brian masih dengan nada kesalnya

" emang mau kemana " tanya Vee pura-pura tidak tahu padahal ia sudah mendengar dari Restu dan Nathan rencana Brian.

" kamu nggak perlu tau, tenang saja para sahabat kamu itu juga akan hadir di sana jadi kamu nggak akan merasa canggung " jawab Brian kemudian mengakhiri telfonnya.

Vee tertawa dengan senang karena sudah membuat suaminya itu kesal.

#kantor

" Lo denger kan.... dia nggak tau kalo gue hari ini ulang tahun gue gimana nggak keselkan gue " ucap Brian kepada kedua teman nya sambil membanting pulpen di atas meja nya

Restu dan Nathan menahan tawa atas sikap Brian yang terlihat seperti kekanakan.

" tapi Lo cinta sama tu bocah " celetuk Restu

" iya.... my everything " ucap Brian dengan tatapan yang lembut melihat foto Vee yang ada di layar utama ponselnya.

Shalu kini berada di ruangan Rani, untuk meminta bantuan bagaimana ia harus menyatakan perasaannya pada Brian.

" Lo liatkan, seketika muka pak Brian berubah jadi dingin lagi saat tau kalo itu semuanya ide gue " ucap Shalu dengan kesal

" sabar.... emang pak Brian orangnya kayak gitu kan... "

" tapi Ran..... gue takut kalo pak Brian nolak gue, mau di taro mana muka gue..... "

" ntar gue awa kantong kresek buat muka Lo "

"ucap Rani sambil tertawa

" sialan Lo.... "

" udah enjoy aja..... dan malam nanti itu waktu yang pas buat Lo nembak pak Brian " ucap Rani dengan percaya diri namun tidak dengan Shalu yang masih ragu.